Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bulan, 28 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia

Kompas.com - 25/04/2017, 19:31 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Dalam rentang waktu empat bulan, Januari-April 2017, sebanyak 28 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di Malaysia.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang, Siwa mengatakan, dari 28 TKI yang meninggal itu, sebanyak 27 orang adalah TKI ilegal atau tidak memiliki dokumen resmi saat masuk dan bekerja di Malaysia.

Sebagian besar TKI yang meninggal di Malaysia itu, lanjut Siwa, berjenis kelamin laki laki dan berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Sedangkan yang lainnya dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Belu dan Ende.

"Dari 28 TKI yang meninggal itu, 25 TKI sudah dipulangkan ke kampung halamannya di NTT. Sedangkan tiga orang dimakamkan di Malaysia, karena tidak memiliki alamat yang lengkap di NTT," tuturnya kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2017) malam.

(Baca juga: Selundupkan 45 TKI Ilegal Melalui Sebatik, 2 Warga Nunukan Diamankan)

 

Menurut Siwa, para TKI tersebut meninggal karena penyakit, kecelakaan kerja, dan tenggelam di laut dan kolam. Mereka bekerja sebagai asisten rumah tangga dan pekerja di kebun sawit.

Jenazah TKI yang meninggal dan terakhir dikirim ke NTT yakni Marselinus Hale asal Desa Lawalutolus, KecamatanTasifeto Barat, Kabupaten Belu. Jenazah Marselinus tiba di Kupang, Minggu (23/4/2017) kemarin.

Siwa menyebut, pihaknya akan selalu siap menjemput dan memfasilitasi jenazah TKI yang meninggal, mulai dari Bandara El Tari Kupang, hingga ke kediaman TKI yang meninggal. 

(Baca juga: Kemenlu: 300 TKI Diduga Disekap di Riyadh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com