Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Proyek "Besar", Mengapa "Flyover" Antapani Diresmikan Wapres?

Kompas.com - 23/01/2017, 13:16 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejak rampung pada akhir tahun 2016 lalu, jembatan layang Antapani mendapat apresiasi positif dari pemerintah pusat. Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersedia hadir untuk meresmikan jembatan sepanjang 400 meter itu, Selasa (24/1/2017) besok.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, kendati bukan proyek besar jembatan layang Antapani mendapat perhatian khusus dari Wapres JK lantaran ada penerapan teknologi baru dalam pembangunan proyek tersebut.

"Kenapa Pak Wapres hadir, karena ini inovasi kan gak semua Flyover diresmikan oleh level Wapres. Karena ini inovasi baru, baja melengkung bergelombang bukan lurus belok kayak yang biasa. Karena harganya murah (menghemat) sampai 60 persen," ujar Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Senin (23/1/2017).

Dengan teknologi itu, kata Ridwan, waktu pengerjaan pun lebih singkat. Kolaborasi inovasi pembangunan dan sentuhan seni kian menambah daya tarik jembatan layang yang menelan biaya Rp 35 miliar tersebut.

"Waktunya lebih cepat enam bulan plus saya memberikan contoh bahwa benda infrastruktur yang merusak estetika kota yang biasanya suka jadi kumuh, tiba-tiba jadi kreatif karena sentuhan seni," ucap Emil, sapaan akrabnya.

"Nah tiga nilai itu dianggap unik karena nanti yang kayak begini akan ada ribuan di seluruh Indonesia. Sehingga jembatan yang namanya saya usulkan jembatan pelangi Antapani ini bisa jadi percontohan, itulah alasan kenapa Pak Wapres mau hadir," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com