Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Mundjirin Terima Informasi Ada Kasus Mirip Dimas Kanjeng di Semarang

Kompas.com - 04/10/2016, 15:22 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang diklaim bisa mendatangkan uang secara gaib diketahui mempunyai ribuan pengikut yang tersebar di seluruh Indonesia.

Namun seiring tertangkapnya Dimas Kanjeng atas dugaan sebagai otak pembunuhan terhadap dua orang pengikutnya, mulailah bermunculan orang yang mengaku menjadi korban penipuan berkedok penggandaan uang itu.

Menanggapi fenomena ini, Bupati Semarang Mundjirin memastikan, sejauh ini tidak ada warganya yang menjadi pengikut atau korban dari Dimas Kanjeng.

Akan tetapi dirinya justru mendapatkan laporan bahwa di wilayahnya ada praktik penggandaan uang yang mirip dengan Dimas Kanjeng. Bahkan disebut-sebut korbannya telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Jawa Tengah.

"Kalau kemarin saya dapat laporan dari pak Sekda yang di Bawen katanya ada orang yang jadi korban melapor ke Polda, tapi setelah dicek itu bukan Dimas Kanjeng, tapi semacam itu," kata Mundjrin ditemui seusai melantik pengurus KONI di Pendapa Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (4/10/2016).

Informasi yang ia terima adalah bahwa pelaku, korban dan tempat kejadian perkara ada di kecamatan Bawen. Namun demikian, pihak Kesbangpolinmas yang telah diperintahkan untuk melakukan pengecekan ke lokasi. Hingga kini Kesbangpolinmas belum memberiakan laporan perkembangannya.

"Setelah dicek sampai sekarang belum ada laporan, apa benar ada atau tidak. Info awal orangnya lapor ke provinsi (Polda), lha dari provinsi ke polres. Polres kerja sama dengan kita coba dicek, tapi sampai sekarang belum ada laporan," jelasnya.

Kendati belum diketahui kebenarannya, imbuhnya, Pemkab Semarang tetap akan mendalami informasi tersebut.

Namun demikian, ia berharap, informasi tersebut tak benar.

"Katanya itu bener di Bawan atau tidak, ya mudah-mudahan tidaklah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com