Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Semarang Minta Polemik Pemekaran Kota Salatiga Dihentikan

Kompas.com - 26/07/2016, 19:09 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Bupati Semarang Mundjirin menyambut baik imbauan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang meminta para pejabat di Kota Salatiga menghentikan upaya pemekaran wilayah ke Kabupaten Semarang dan Kota Magelang.

Menurut Mundjirin, sudah ada aturan dari tingkat pusat sehingga pemekaran tidak segampang masa sebelumnya.

Selain itu, kata dia, Salatiga dengan luas wilayah 56,8 kilometer persegi dan penduduk 192.000 jiwa sudah dalam kondisi ideal. Ia juga menganggap wilayah Kota Magelang sudah ideal.

"Kalau dibandingkan dengan Kotamadya Solo, ya memang lebih besar karena lebih lama," kata Mundjirin, Selasa (26/7/2016) siang.

Mundjirin menyatakan bahwa sudah saatnya polemik mengenai pemekaran wilayah Salatiga dihentikan sebab tujuan utama penyelenggaraan pemerintahan sebenarnya adalah pelayanan kepada masyarakat.

Pemkab Semarang berupaya mengikis disparitas pelayanan publik antara masyarakat di wilayah utara dan selatan Kabupaten Semarang, yang selama ini dinilai tertinggal.

Untuk mengatasi itu, Pemkab Semarang tengah mengkaji untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Kota Ungaran ke Kecamatan Bawen, yang posisinya berada di tengah-tengah.

Selain itu, pemerintah setempat juga membagi sebagian wewenang dari kabupaten ke kecamatan untuk mendekatan pelayanan kepada masyarakat.

"Bahkan besok tanggal 2 Agustus kita mau launching e-KTP yang langsung bisa dicetak di kecamatan. Rencananya di Pabelan, yang mau launching Dirjen Kependudukan. Pelayanan lainnya juga sama, tidak ada perbedaan antara lor kali (utara sungai) dengan kidul kali (selatan sungai)," ujarnya.

Penyebutan lor-kidul kali selama ini mengacu pada pembatasan wilayah Kabupaten Semarang bagian utara dan selatan yang dibatasi oleh Sungai Tuntang. Sejak beberapa tahun terakhir ini, pemerintah Kota Salatiga melirik wilayah selatan Kabupaten Semarang untuk masuk dalam wilayah perluasannya.

Menurut Mundjirin, hubungan Salatiga dan Kabupaten Semarang sebenarnya saling membutuhkan selain karena faktor kedekatan kedua wilayah tersebut.

Selama ini Kabupaten Semarang banyak menyumbangkan sumber daya manusia maupun alamnya bagi perkembangan Kota Salatiga. Demikian sebaliknya, banyak warga Kabupaten Semarang yang memanfaatkan fasilitas publik milik Pemkot Salatiga, seperti pendidikan dan kesehatan.

"Banyak warga kita yang jadi tukang becak, tukang ojek, atau pedagang di Salatiga. Sumber air kita punya Senjoyo dengan kapasitas 200 liter per detik. Kita pakainya 22 liter per deti,  sisanya monggo dipakai (Salatiga)," kata dia.

Pada saat melantik Penjabat Wali Kota Salatiga, Kamis (14/7/2016) lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar penjabat kepala daerah yang baru dilantiknya tidak meneruskan rencana program pemekaran wilayah.

"Pesan saya terakhir, jangan ngimpi daerah diperluas. Kota inginnya melebar, kabupaten tidak mau. Di Magelang, saya damaikan belum selesai-selesai," kata Ganjar.

(Baca juga Ganjar: Pesan Saya, Jangan Mimpi Salatiga Diperluas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com