Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Tidak Tahu Yufrinda Jadi TKI di Malaysia

Kompas.com - 17/07/2016, 10:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Keluarga Yufrinda Selan (19) tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, yang diduga tewas gantung diri di rumah majikannya di Malaysia, sampai saat ini masih bingung dengan kematian anak mereka itu.

Betapa tidak, dari keluarga khususnya kedua orang tuanya, selama ini tidak pernah tahu kalau Yufrinda bekerja sebagai TKI di Malaysia.

"Kami juga sampai saat ini belum tahu perusahaan tenaga kerja yang memberangkatkan anak kami (Yufrinda) ke Malaysia, karena anak kami ini tiba-tiba menghilang dari rumah, pada bulan September 2015 lalu tanpa sepengetahuan orang tuanya," kata juru bicara keluarga, Melky Musu kepada Kompas.com, Minggu (17/7/2016) pagi.

Awalnya lanjut Melky, setelah Yufrinda menghilang dari rumah, kedua orang tuanya masing masing Metusalak Selan dan Juliana Selan Nomleni, sempat panik dan mencari ke sejumlah tempat, tetapi tidak ditemukan. Orang tuanya juga akhirnya hanya pasrah saja, karena kondisi ekonomi yang pas-pasan saja sehingga tidak ada dana untuk melakukan pencarian.

"Meski resah dengan hilangnya anak mereka, kedua orang tuanya sempat berpikir anaknya mungkin menghilang dan kerja sebagai pekerja rumah tangga atau di warung-warung di Kota Kupang sehingga mereka pun tidak terlalu khawatir. Tapi rupanya takdir berkata lain," ujarnya.

Karena itu, kata Melky, keluarga meminta pertanggungjawaban dari pihak perekrut, perusahaan, dinas kependudukan yang menerbitkan KTP, dinas tenaga kerja yang mengeluarkan rekomendasi pembuatan paspor dan pihak imigrasi yang membuat paspor keberangkatan Yufrinda ke Malaysia. Menurut Melky, semua dokumen yang dimiliki Yufrinda palsu.

"Kami minta penjelasan dan kejujuran dari Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja Kabupaten Kupang dan pihak Imigrasi NTT untuk memberitahukan kepada kami, nama perusahaan yang merekrut dan memberangkatkan anak kami ini ke Malaysia, karena merekalah yang merekrut tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya,"ucap Melky.

Sebelumnya diberitakan, Yufrinda Selan diduga tewas gantung diri di rumah majikannya di Malaysia. Yufrinda ditemukan terikat pada tali saat kondisi rumah kosong.

Menurut Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTT Tato Tirang, nama Yufrinda dipalsukan menjadi Melinda Sapay.

Selain nama yang dipalsukan, alamat dan tahun kelahiran TKW tersebut juga direkayasa. (Baca juga: Dokumen TKW yang Tewas Gantung Diri di Malaysia Dipalsukan )

Korban sebetulnya beralamat di Desa Tupan, Kecamatan Batu Putih, Timor Tengah Selatan. Di dalam KTP dan paspor, korban beralamat di Desa Camplong, Kecamatan Fafuleu, Kabupaten Kupang, NTT. Korban lahir pada tahun 1997, tetapi diubah menjadi 1994.

Tirang mengatakan, berdasarkan keterangan yang tertulis di dalam paspor, Yufrinda berangkat ke Malaysia pada September 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com