Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Istri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi, Wakapolres Terluka

Kompas.com - 21/04/2016, 17:33 WIB
Yamin Abdul Hasan

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com - Massa adat pendukung istri Sultan Ternate Nita Budi Susanti bentrok dengan aparat kepolisian, Kamis (21/4/2016).

Belum diketahui pasti penyebabnya, namun diduga massa pendukung terdakwa Nita Budi Susanti ini kecewa dengan keputusan majelis hakim Pengadilan Negeri Ternate yang menolak penangguhan penahanan atau alih tahanan terdakwa ke tahanan kota.

Usai persidangan dengan mendengarkan eksepsi atau keberataran terdakwa melalui pengacaranya Iman Arif Hakim dan Fadly Tuanany, beberapa masa pendukung istri mendiang Sultan Mudaffar Sjah itu mengamuk di halaman PN Ternate.

Massa berteriak meminta agar kasus dugaan pemalsuan identitas anak kembar yang menjerat terdakwa dihentikan. Mereka juga meminta membebaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum serta mengeluarkan terdakwa dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Ternate.

“Kami minta Boki Nita dibebaskan, dikeluarkan,” teriak massa.

Dari pengadilan, massa adat kemudian menuju Masjid Heku dan Bandara Babullah Ternate. Setibanya di sana, massa yang dilengkapi senjata tajam seperti parang, batu dan sebagainya kemudian memblokade jalan depan Masjid Heku yang merupakan jalur utama menuju Bandara Babullah Ternate.

Massa adat sempat bergerak menuju bandara, namun dapat dihalau aparat Polres Ternate yang sudah lebih dulu berada di bandara.

Aksi blokade jalan ini menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu. Masyarakat yang dari dan menuju bandara terpaksa harus melewati belakang kampus Universitas Khairun Ternate.

Sekitar setengah jam massa memblokade jalan, personel tambahan dari Sabhara dan Brimob Polda Maluku Utara tiba di lokasi. Polisi berusaha membuka palang jalan untuk ketertiban umum, namun mendapat perlawanan dari massa.

Polisi kemudian membalasnya dengan tembakan peringatan, gas air mata serta tembakan air dari mobil water canon.

Akibat bentrokan ini, Kepala Wakapolres Ternate Kompol Edy Siswanto mengalami luka gores akibat terkenan lemparan batu. Sementara dari pihak massa adat ada sekitar 8 hingga 9 orang diamankan untuk dimintai keterangan terkait kasus ini.

Polisi terus memukul mundur massa. Massa adat yang sudah dalam posisi terjepit terpaksa lari berhamburan hingga ke rumah-rumah warga. Polisi akhirnya bisa menguasai situasi, dan bloakde jalan kembali dibuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com