Dalam pidatonya, Jokowi menceritakan pengalaman blusukannya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, beberapa waktu lalu. Jokowi menyinggung lamanya proses bongkar muat di pelabuhan tersebut.
"Waktu itu saya menanyakan berapa lama waktu dibutuhkan untuk bongkar muat, kenapa bisa lama di Tanjung Priok. Di Singapura, satu hari, di Malaysia dua hari, di Indonesia bisa sampai tujuh hari, siapa yang salah?" kata Jokowi di hadapan sivitas akademika UNS.
"Karena lama dan muter-muter, saya kumpulkan semua pihak yang terkait proses bongkar muat. Tidak ada wartawan, saya kumpulkan di ruang tertutup," katanya.
Pengalaman Jokowi menjadi pengusaha ekspor impor mebel sekitar 24 tahun membuatnya tahu persis seluk-beluk bongkar muat di pelabuhan.
Dengan pengalaman blusukan dan menjadi ekpsortir, Jokowi menegaskan kembali bahwa lamanya proses bongkar muat membuat Indonesia sulit bersaing dengan negara lain. Indonesia bisa mengalami kerugian hingga Rp 704 triliun per tahun.
"Setelah itu, saat ini bongkar muat bisa diperpendek, hanya tiga atau empat hari. Itu yang diperlukan dalam persaingan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), kecepatan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.