Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Cacat, Seorang Anak Ditolak Sekolah

Kompas.com - 25/09/2012, 16:21 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

KLATEN, KOMPAS.com - Tri Winantyo Nugroho (6) harus rela mengurungkan niatnya untuk meneruskan bersekolah di sekolah umum SD Negeri Kebondalem 2, Prambanan, Klaten. Pasalnya, pihak sekolah menyarankan dia untuk mencari sekolah luar biasa yang sesuai dengan kondisi fisiknya.

Kondisi fisik Nugroho mengalami cacat sejak lahir setelah proses kelahirannya dengan cara vakum. "Anak saya cacat sejak lahir, waktu itu proses kelahirannya dengan cara vakum. Anak saya masih bisa berjalan meski tidak normal," kata Ngadino, ayah Nugroho.

Ngadino menambahkan, pihak sekolah sempat menerima anaknya bersekolah di SD Negeri Kebondalem 2 selama tiga bulan, dan akhirnya pihak sekolah menyarankan dirinya untuk menyekolahkan Nugroho ke sekolah luar biasa (SLB).

"Saat itu, wali kelas menyarankan untuk mencari sekolah luar biasa yang kurikulumnya sesuai dengan kondisi anak saya. Saat itu saya kaget dan ada perasaan tidak terima, hanya karena kondisi anak saya cacat bukan berarti tidak bisa mengikuti pelajaran sekolah," katanya, Selasa (25/9/2012).

Sementara itu, pihak sekolah membantah sudah menolak Nugroho bersekolah. Pihak sekolah mengatakan hanya menyarankan agar Nugroho bisa lebih maksimal mengikuti pelajaran di SLB karena pihak sekolah menilai Nugroho tidak bisa mengikuti pelajaran seperti anak normal lainnya.

"Sekolah tidak menolak namun hanya menyarankan karena Nugroho tidak bisa mengikuti pelajaran seperti anak normal lainnya," kata Suharti, salah satu guru sekolah.

Ngadino sendiri pernah mencoba mendaftarkan anaknya ke sekolah tak jauh dari sekolah lamanya, namun hasilnya sama saja, pihak sekolah menolak menerima Nugroho. Saat ini, Nugroho harus rela belajar di rumah bersama kedua orangtuanya di Desa Kebondalem, Prambanan, Klaten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com