Setiap hari, dia hanya tidur beralaskan tikar plastik, yang bergambar tokoh superhero Batman, di rumah mungil orangtuanya di permukiman kumuh di Jalan Butta-butta Caddi 10 C, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
(Baca juga: Ulcok dari Makassar, Tak Lulus SD tetapi Jago Hitung-hitungan Rumit)
Setelah berjalan kaki keliling mencari rezeki, Ulcok akan pulang ke rumah berlantai dua yang berukuran 5 x 8 meter dan terbuat dari kayu itu. Di situlah, Ulcok tinggal bersama dengan kedua orangtuanya yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan serta keenam saudaranya.
Ulcok, anak keempat dari tujuh bersaudara ini, menuturkan, setiap hari dia tidur beralaskan tikar plastik di dekat dapur dan toilet. Maklumlah, lanjut dia, rumah kecilnya dihuni banyak orang.
"Saya cuma tidur di tikar plastik, Pak. Belum ada tempat tidur. Ya mau sekali punya tempat tidur sendiri, tetapi belum bisa beli. Baru kumpul-kumpul uang. Itu lagi saya belum punya kelambu, jadi pakai obat nyamuk bakar setiap malam," kata Ulcok sembari menunjukkan tikar di dekat tempatnya duduk.
(Baca juga: Ulcok, Si "Kalkulator Berjalan" yang Doyan Kecap)
Meski kehidupannya di bawah garis kemiskinan, Ulcok selalu gembira. Yang penting, menurut dia, bisa membahagiakan kedua orangtuanya.
"Kalau saya pulang keliling cari rezeki, uang yang didapat langsung dikasih ke mama. Saya senang begini, yang penting bisa sama mama dan membahagiakan keluarga," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.