Mereka tengah menarik tambang di lumpur dengan tertawa lepas. Di fotonya, ia menuliskan bahwa saat ini sudah memasuki musim hujan. Musim hujan membawa kesuburan dan menandai musim tanam. Namun, sebelumnya, tidak ada salahnya gogonjakan babarengan (tertawa bersama).
"Karena, pada dasarnya manusia itu makhluk yang senang bermain, saya juga manusia, bukan jurik, he-he," tulisnya.
Dedi mengaku tidak akan menuntut atau melaporkan siapa pun yang menghina dirinya, termasuk kata "jurik" yang dituduhkan kelompok Manhajus Sholihin kepada dirinya.
"Silakan saja mau bicara apa. Saya sudah biasa," ucap Dedi kepada Kompas.com, Rabu (17/2/2016).
Dedi mempertanyakan apa itu setan. Selama ini, setan diimajinasikan manusia berwajah buruk dan lainnya.
Dalam pandangannya, setan ada pada sifat manusia. Namun, apakah di dalam Islam ia pantas disebut setan, Dedi mengaku tidak ahli dalam hal tersebut. "Saya tidak ahli dalam pemahaman tersebut," ungkapnya.
Sebelumnya, kelompok Manhajus Sholihin dalam akun Twitter-nya kerap menulis kata jurik sebelum menyebut nama "Dedi Mulyadi". Kata-kata tersebut dituangkan dalam beberapa posting yang isinya mengkritik kesenian genye.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.