Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Dikumpulkan, Bikin Rekomendasi Pengeboran Gas Tangulangin

Kompas.com - 09/02/2016, 14:15 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Dewan Riset Daerah (DRD) Jawa Timur akan mengumpulkan para pakar dan semua pihak yang berkepentingan untuk menyusun rekomendasi tentang pengeboran gas di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Rabu (10/2/2016).

Dalam forum para pakar yang dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) terbatas itu akan dihimpun pandangan para pakar dari sudut pandang disiplin ilmu geologi dan sosial.

Pandangan itu tentang rencana pengeboran gas bumi oleh Lapindo Brantas Inc yang sempat dihentikan. 

"Hasilnya akan diserahkan kepada Gubernur Jawa Timur sebagai bahan pertimbangan penentuan kebijakan," kata Ketua Dewan Riset Daerah Jawa Timur, Hotman Siahaan, Selasa (9/2/2016).

Dalam undangan yang disebar, FGD besok akan menghadirkan di antaranya, Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa Bali Nusa Tenggara Ali Masyar, dan Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan Energi SDM Kab Sidoarjo Fenny Apridawati.

Kemudian, Kepala BLH Sidoarjo, PT Lapindo Brantas Indonesia. Ada pula Bambang Catur Nusantara  dari WALHI Jatim-Jaringan Advokasi Tambang.

Selain itu, ada ahli seismik dan geologi bawah permukaan Imam Setiaji, Andang Bachtiar (ahli geologi minyak bumi), dan Amien Widodo (ketua pusat studi kebumian bencana dan perubahan iklim ITS Surabaya).

Lalu, Ajie Pamungkas (Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah Kota ITS) dan Teguh Hariyanto (ahli geomatika ITS).

Aktivitas pengeboran gas yang berlokasi dua kilometer dari pusat semburan lumpur di Kecamatan Porong itu sebelumnya sempat dilakukan oleh Lapindo pada pertengahan Januari lalu.

Namun aktivitas itu akhirnya dihentikan karena dinilai belum mengantongi izin sosial dari warga sekitar. 

Dari sumur gas Tanggulangin 1 di perbatasan Desa Kedungbanteng dan Banjarsari Kecamatan Tanggulangin itu, Lapindo menarget gas 5 MMSCFD (million standard cubic feet per day) atau juta standar kaki kubik per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com