Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembakar Permukiman Gafatar di Kalbar Diduga Dibayar

Kompas.com - 31/01/2016, 08:12 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kesaksian mencengangkan diungkapkan beberapa anggota Gafatar asal DI Yogyakarta.

Mereka mengatakan, ratusan orang yang mendatangi permukiman anggota Gafatar di Mempawah, Kalimantan Barat, yang kemudian berujung aksi pembakaran, diduga merupakan massa bayaran.

"Kami saat di sana itu berhubungan baik dengan warga sekitar, dengan Suku Dayak juga baik. Kami itu sampai dikasih pohon pisang oleh warga di sana," ujar ES, seorang pengungsi Gafatar, Sabtu (30/1/2016).

ES mengatakan, hubungan baik dengan warga sekitar itu pun terus terjaga sehingga ia tidak mengetahui pasti alasan munculnya aksi pembakaran dan pengusiran.

Namun, dia melanjutkan, memang ada dugaan pengerahan massa yang dilakukan oleh seorang oknum. Bahkan, massa yang melakukan pembakaran diduga mendapatkan sejumlah uang.

"Kemarin itu dengar-dengar ada yang dibayar Rp 100.000 per orang," ujarnya.

Dugaan tersebut muncul setelah para anggota Gafatar mendengar seseorang berteriak soal bayaran seusai melakukan pembakaran.

"Kan ada yang teriak, bilang mending tadi enggak usah kalau jalan becek gini hanya dikasih Rp 100.000," ucapnya.

Sementara itu, CN, juga anggota Gafatar asal DIY, menambahkan bahwa massa yang datang berasal dari luar Mempawah. Sebab, para anggota Gafatar memiliki hubungan baik dengan warga sekitar permukiman.

"Indikasinya bukan warga sekitar lahan. Soalnya, hubungan kami baik," kata CN.

Seperti diketahui sebelumnya, permukiman anggota Gafatar di Mempawah, Kalimantan Barat, dibakar massa beberapa waktu lalu.

Mereka menuntut agar para anggota Gafatar di Mempawah segera pulang ke tempat asal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com