Namun, rencana relokasi itu ditolak para pedagang dengan alasan masa sewa di lahan saat ini belum selesai.
Abdul Hamid, salah satu pemilik kios tidak menyangka kebakaran bakal melanda pasar itu. Namun, dirinya tidak berani terang-terangan menyebut kebakaran itu dipicu penolakan relokasi.
"Minggu kemarin sudah disampaikan jika akan ada relokasi. Banyak yang menolaknya," terang Hamid, usai menyelamatkan sebagian barang dagangannya.
Kebakaran di pasar koveksi Sedandang, belum diketahui penyebabnya. Namun menurut Hamid, api pertama kali muncul dari kios di sisi utara pasar. Angin yang berembus kencang membuat api dengan cepat merembet ke bagian lain pasar.
"Saya masih berusaha membantu menyelamatkan barang-barang milik teman saya. Tapi tak disangka barang saya lebih separuh juga terbakar," ujar Hamid.
Kebakaran ini menyebabkan kepanikan seluruh pemilik kios. Barang-barang yang masih bisa diselamatkan, dikeluarkan dari kios tanpa perhitungan.
Salah satunya adalah barang-barang dari toko sepatu dan sandal milik Suma. "Saya tidak mikir yang penting keluarkan dulu barang yang bisa diselamatkan," kata Suma.
Hingga berita ini diunggah, api belum bisa dipadamkan. Dan, sejauh ini hanya satu mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk mengatasi kobaran api.