Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jateng: Gafatar Bukan Kelompok Radikal, melainkan...

Kompas.com - 25/01/2016, 17:04 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya mewujudkan niatnya untuk berdialog dan bertatap muka dengan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Dialog ini digelar di Terminal VIP Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin (25/1/2016). Para mantan anggota Gafatar yang berjumlah 351 orang sebelumnya tiba di Tanjung Emas pada pukul 07.45 WIB dari Pontianak.

Sementara itu, Ganjar tiba pada pukul 11.50 WIB seusai melakukan perjalanan dinas ke Kalimantan Tengah.

Dalam dialog ini, Ganjar mengatakan, Gafatar bukan kelompok yang berbahaya meski harus tetap diwaspadai.

"Gafatar ini bukan kelompok radikal. Cuma dari hasil riset bilang harus diwaspadai, ini bukan target jangka pendek, melainkan jangka panjang," ujar Ganjar.

"Jika ada (ke depan) akan dibina dulu. Kalau tidak sesuai dengan dasar konstitusi, lebih baik secara dini akan tidak diizinkan," katanya.

Ganjar juga mengonfirmasi kepada sembilan mantan anggota Gafatar yang diajak berdialog sejumlah hal soal Gafatar yang selama ini didengarnya.

Ganjar bertanya soal pengalaman mereka, mulai dari sebelum berangkat, proses di Kalimantan, hingga rencana mereka ke depan.

Ia juga mengonfirmasi sejumlah kebiasaan-kebiasaan religius sebagai orang beragama, seperti kebiasaan shalat.

Setelah melakukan tanya jawab, Ganjar berkesimpulan indoktrinasi yang dilakukan Gafatar meraih keberhasilan.

"Kalau lihat dari anak SMA tadi dilihat dari cara ngomong, apa yang menjadi indoktrinasi sudah masuk. Soal agama dan sebagainya, tidak mungkin orang yang dikasih pendidikan agama sejak SD sampai SMA tidak mungkin kalau tidak paham," kata dia seusai berdialog.

Lantaran para mantan anggota Gafatar telah kembali ke kampung halaman, dia ingin agar mereka tak terlalu lama ditampung di Asrama Haji Donohudan.

"Ini ditampung dulu, diurus. Harapannya tidak terlalu lama. Jika ada keluarga datang, akan dikasihkan secepatnya," kata Ganjar.

Untuk urusan ekonomi, Ganjar menantang para mantan anggota Gafatar agar bersedia mengikuti arahan pemerintah.

Jika mereka setuju, pemerintah akan membantu dengan mengukur keterampilan mereka.

"Pertama, kita assesment dulu, kita bantu. Kita ukur keterampilan mereka, modal dagang, pertanian, penggarap, atau apa. Kemudian, kita juga bisa menyerahkan kepada keluarganya, diajak ngobrol kepada keluarganya. Ketahanan dari keluarganya tentunya akan cukup bagus," kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com