Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Ganjar, Pengurus Gafatar Sebut Ahmad Mussadeq sebagai Sesepuh

Kompas.com - 13/01/2016, 09:48 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Sosok Ahmad Mussadeq, mantan pimpinan aliran Al-qiyadah Al Islamiyah, yang sempat tenar pada akhir tahun 2006 karena mengaku diri sebagai rasul disebut pengurus ormas Gafatar sebagai sesepuh atau penasehat.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan antara pengurus DPD Gafatar Jawa Tengah dengan Gubernur Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jl Pahlawan No.9 Semarang, awal januari 2015 lalu.

Ganjar yang sudah menerima informasi mengenai gerakan ini sebelumnya menanyakan hubungan antara Ahmad Mussadeq dengan Gafatar. Pasalnya, menurut Ganjar, mantan aktivis NII pimpinan Panji Gumilang itu divonis 4 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas tuduhan penodaan agama pada tahun 2008.

"Saat itu lalu saya tanya, apa hubungan anda dengan Ahmad Mussadeq? lalu mereka jawab, beliau adalah sesepuh kita atau kiai atau semacam penasehat," kata Ganjar, Selasa (12/1/2016) malam.

Ketika mengetahui sosok Ahmad Mussadeq diakui sebagai panutan di dalam ormas Gafatar, Ganjar mengaku menasehati para pengurus Gafatar tentang kesesatan ajaran nabi palsu tersebut.

Ganjar menyarankan agar Gafatar mengesampingkan peran Ahmad Mussadeq dan hanya fokus pada kerja-kerja kemanusiaan.

"Kalau ajarannya begitu, kata saya, pasti ada yang keliru. Lalu saya minta mereka, serius saja ke sosial kemasyarakatan, seperti bersih-bersih, donor darah," tuturnya.

Ganjar tidak mengetahui apakah saran yang diberikannya diterima dan dilaksanakan. Namun, menurut dia, sepintas wajah para pengurus DPD Gafatar Jawa Tengah tersebut waktu itu terlihat kurang berkenan.

"Waktu saya tanyakan (Ahmad Musadeq) itu, mereka agak bagaimana gitu," kata Ganjar.

Baca juga: Ganjar Menduga Gafatar Akan Jadi Partai Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com