Kekhawatiran itu ditindaklanjuti oleh BPBD setempat dengan memasang piranti early warning system (EWS) sebagai salah satu upaya mitigasi bencana.
Namun pada kejadian longsor, Sabtu (2/1/2016) pagi, EWS tersebut tidak berbunyi. Longsoran yang terjadi memang tidak besar karena material longsor tidak sampai hingga kebawah, tepatnya dihalaman belakang SMPN 2 Banyubiru.
Namun dalam peristiwa itu seorang warga yang tengah mencari rumput tewas tertimbun longsoran.
Menanggapi hal ini, Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Arief Budiarto mengutarakan bahwa tidak berfungsinya EWS tersebut dimungkinkan karena posisinya tidak tepat dilokasi longsor yang terjadi Sabtu lalu.
"Kelihatannya EWS bukan di lokasi longsor sekarang. Mungkin dipasang dititik A tapi yang longsor di titik B," kata Arif saat dihubungi, Minggu (3/1/2015) siang.
EWS yang sudah terpasang tersebut, lanjutnya, merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berkaca pada kejadian ini, pihaknya akan mengajukan pengadaan EWS baru untuk dipasang di lokasi lain yang sudah menunjukkan adanya rekahan tanah.
"Kalau diperlukan beli alat EWS lagi, kami akan cari lokasi yang benar-benar rentan. Yang sudah ada rekahannya. Dalam waktu dekat ini akan kami usulkan," jelasnya.