Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Dibunuh Teroris Kelompok Santoso adalah Transmigran Asal Bali

Kompas.com - 18/09/2015, 18:49 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali berangkat ke Sulawesi Tengah untuk bertemu dengan keluarga korban pembunuhan yang diduga dilakukan teroris dari kelompok Santoso.

Korban I Nyoman Astika (70) diketahui adalah transmigran asal Desa Gitgit, Kabupaten Buleleng, Bali yang terbunuh saat berada di rumahnya di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Minggu, 13 September 2015 lalu.

"Ya betul, pihak dari kami Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali diajak oleh tim dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng untuk ke Sulawesi Tengah. Karena korban asalnya dari Bali, kami merasa ada ikatan persaudaraan, dan tim berangkat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, I Gusti Agung Sudarsana, Denpasar, Bali, Jumat (18/9/2015).

Agung Sudarsana juga menyampaikan bahwa tim yang diberangkatkan tersebut selain turut berbela sungkawa dengan menemui keluarganya di Parigi Moutung, juga ingin mengetahui apa motif dari pembunuhan sadis itu.

Korban dan keluarganya tersebut adalah keluarga transmigrasi yang berangkat pada tahun 1993/1994 lalu. Tujuan awalnya adalah daerah Poso, dan ternyata tempat tinggal terakhir ada di Parigi Moutong.

"Keluarganya kan menjadi transmigran dengan kemauan sendiri dan biaya sendiri, istilahnya swadaya. Tujuan awalnya ke Poso, dan Dinas Tenaga Kerja di Parigi Moutong juga tidak punya datanya. Tapi intinya, kita ingin tahu apa motifnya, itu saja," tambahnya.

Karena korban dan keluarganya sudah menjadi Warga Sulawesi Tengah maka pihak Pemerintah Bali belum mengarah pada santunan yang menggunakan APBD. Tapi tidak menutup kemungkinan adanya santunan yang bersifat pribadi dengan menggunakan uang sendiri dan ini juga terbuka bagi masyarakat Bali yang merasa memiliki ikatan persaudaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com