Warga menuntut perusahaan itu untuk segera melakukan pengaspalan jalan yang selama ini digunakan untuk mengangkut crude palm oil (CPO) dari Mamuju Utara ke luar daerah.
Aksi ini digelar karena warga terganggu dengan akses jalan hancur dan berdebu, karena kerap dilintasi kendaraan besar milik PT TSL. Perusahaan itu pun dinilai tidak peduli dan membiarkan jalan rusak selama bertahun-tahun.
Aksi hari ini menyebabkan aktivitas PT TSL lumpuh. Ratusan mobil tanki pengangkut CPO tidak bisa melintas. Aksi ini pun sempat mengundang ketegangan, namun dapat segera diredakan.
Rahmat, salah satu warga yang ikut memblokade jalan, mengatakan, perusahaan itu harus ikut bertanggung jawab atas kondisi jalan dan juga penyakit saluran pernapasan yang dialami warga akibat tebalnya abu.
“Kita menuntut tanggungjawab perusahaan untuk meperbaiki jalan warga yang rusak dilalui kendaraan perusahaan sendiri. Bayangkan, debunya beterbangan bertahun-tahun dan ini membawa penyakit bagi masyarakat,” ujar Rahmat.
Menanggapi aksi ini, Budi Sarwono, salah satu pejabat dari PT TSL mengatakan, pihak akan memperbaiki jalan yang rusak, namun belum terlaksana sampai hari ini. Menurut dia, PT TSL sudah melakukan penunjukkan dalam pelaksanaan proyek perbaikan jalan. Kini PT TSL sedang menunggu waktu pelaksanaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.