"Kemarin di sini banjirnya sampai 3 meter. Sekarang sudah turun 1,5 meteran lah. Tapi lihat hujan sekarang kayaknya nanti malam air naik lagi, mudah-mudahan tidak," ujar Jaja, ketua RW 07 Kampung Cieunteung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (27/12/2014).
Jaja mengungkapkan, banjir di Kampung Cieunteung selalu yang paling parah. Hal ini disebabkan karena lokasinya yang berdekatan dengan dan letaknya lebih rendah dari Sungai Citarum. Saat ini, dari 350 warga di RW-nya, setengahnya mengungsi, dan sebagian lagi bertahan di rumah.
"Saya termasuk orang yang bertahan. Saya mengungsi tapi ke tempat yang lebih tinggi di kampung saya, tidak mengungsi di pengungsian," imbuhnya.
Jaja berharap, pemerintah segera mencarikan solusi untuk menangani banjir ini. Karena warga sudah lelah dengan banjir yang selalu datang setiap tahun.
Selama ini, sambung Jaja, langkah penanganan yang dilakukan pemerintah kurang maksimal. Termasuk saat rencana relokasi diutarakan 2006 silam. Saat itu, pemerintah mengeluarkan opsi untuk relokasi. Opsi itu ditolak warga karena penggantiannya tidak sesuai. Namun belum didapat kesepakatan, rencana relokasi menguap begitu saja.
"Saya tidak tahu kalau rencana relokasi dimunculkan sekarang, mungkin warga bersedia asalkan tidak ada yang dirugikan," imbuhnya.
Pada intinya, ia berharap kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah menguntungkan semua pihak, tidak ada yang dirugikan satu pun, terutama masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.