Kecelakaan di Jalan Waru-Medaeng, Sidoarjo, Senin (13/10/2014) kemarin itu, kata Soekarwo, murni akibat human error sopir bus.
"Harus ada tindakan tegas, bukan hanya sopirnya, tapi juga perusahaan otobus yang mengoperasikan," tegasnya, Selasa (14/10/2014).
Namun, dia menyayangkan, sanksi yang kerap kali diusulkan olehnya selalu tidak direspons oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.
"Saat bus Sumber Kencono yang kerap terlibat kecelakaan, saya juga sudah usulkan, tapi selalu tidak direspons, tanpa alasan yang jelas," kata Soekarwo.
Dia berharap, pemerintah pusat memiliki sikap yang tegas terhadap pengusaha transportasi darat yang memiliki sopir yang tidak taat aturan lalu lintas.
Bus Harapan Jaya jurusan Trenggalek dengan nomor polisi AG 7900 UR itu terguling di tikungan Jalan Waru-Medaeng, Sidoarjo, Senin (13/10/2014) pagi, tidak jauh dari pintu keluar terminal Purabaya. Delapan penumpang tewas, dan beberapa mengalami luka. [Selengkapnya baca: Bus Tabrak Pembatas Jalan, Tujuh Penumpang Tewas]
Sopir bus atas nama Teguh Hariyanto (39) sampai sekarang dinyatakan buron oleh polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.