Warga asal Dusun Bungbaruh, Desa Kertagena Dajah, Kecamatan Kadur, tersebut hari ini mulai dirawat di Rumah Sakit dr H Slamet Martodirdjo, Pamekasan. Tohir menuturkan, awalnya ia keberatan anaknya dirawat di rumah sakit. Alasannya ialah karena tidak punya biaya. Namun, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan datang ke rumahnya dan meminta agar anaknya dirawat di rumah sakit secara gratis.
Namun, Tohir masih bingung karena tak punya biaya untuk kebutuhan hidup selama di rumah sakit. Namun, hati Tohir akhirnya luluh setelah ada bantuan dari sejumlah pembaca Kompas.com. Bahkan, ia semakin tenang setelah ada orang yang siap membiayai segala kebutuhannya selama perawatan dan pengobatan di rumah sakit.
"Terima kasih atas bantuan semua warga kepada saya. Mudah-mudahan Fahmi bisa sehat dan penyakitnya bisa ditangani," kata Tohir.
Sementara itu, ibu Fahmi, Husnul Khotimah, sempat melinangkan air mata saat menerima amplop berisi uang. Bahkan, ia tidak mampu berkata apa-apa. Ia hanya meminta doa agar anaknya segera diberi kesembuhan dan kesehatan.
Perawatan dan pengobatan Fahmi selama berada di rumah sakit semuanya digratiskan. Hal ini berbeda dengan sembilan tahun yang lalu saat Fahmi masih berusia setahun. Saat itu, seperti diceritakan Tohir, saat Fahmi dirujuk ke rumah sakit milik pemerintah, dia ditolak karena persyaratan sebagai pasien Jamkesmas tidak lengkap.
Fahmi, seperti diberitakan sebelumnya, mengalami kurus kering pada usianya yang ke-10 tahun. Ia tidak dirawat di rumah sakit karena kedua orangtuanya tidak punya biaya. Sebagai petani dan kuli serabutan, kedua orangtua Fahmi hanya pasrah dengan kondisi anaknya.
Baca juga:
Tak Punya Uang untuk Berobat, Fahmi Dibiarkan Kurus Kering
Berita Bocah Fahmi yang Dibiarkan Kurus Kering Undang Simpati Warga