Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades Leyangan Keluhkan Jalan Rusak Akibat Aktivitas Truk Tambang

Kompas.com - 16/08/2014, 12:56 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Tambang galian C di desa Leyangan, Ungaran Timur Kabupaten Semarang sudah berlangsung turun temurun. Puluhan ton tanah galian dan batu diangkut dari desa ini untuk membangun rumah dan gedung di kota Semarang. Sebagian warga di desa ini bergantung dari bisnis ini, namun sebagian besar lagi mengeluhkan dampaknya.

Menurut Kepala Desa Leyangan, Ari Susanto para pengusaha tambang di desanya berasal dari luar daerah. Kebanyakan mereka belum mengantongi perizinan galian yang dikeluarkan Pemkab Semarang. Ia mengaku tidak bisa begitu saja menertibkan penambangan itu lantaran penambangan itu memang sudah turun temurun.

"Saya lebih mengutamakan bagaimana masyarakat bisa makan, jika dilarang tentunya akan menjadi masalah baru," kata Kepala Desa Leyangan, Ari Susanto, Sabtu (16/8/8).

Pihaknya pernah mengusulkan Pemkab Semarang melakukan kajian terkait galian C dan besaran retribusi yang menguntungkan masyarakat. Jika itu bisa diwujudkan, dia optimis ke depannya jalan poros desa yang digunakan lalu lintas truk pengangkut tanah tidak rusak seperti sekarang.

"Sudah saya sampaikan ke Bappeda ketika koordinasi beberapa waktu lalu, hanya saja belum ada kelanjutannya. Jika dibiarkan terus, selamanya kami tak pernah punya jalan bagus," ungkapnya.

Salah satu warga, Mujiono mengatakan, persoalan tambang didesanya memang cukup pelik. Satu sisi penambangan itu menafkahi warga namun di sisi lain sejumlah infrastruktur seperti jalan desa menjadi rusak. Ruas jalan desa yang mengalami kerusakan parah terlihat mulai dari simpang empat gerbang Perumnas Leyangan Damai hingga sebelum tanjakan di depan Puskesmas Leyangan.

"Jika panas berdebu, tapi kalau hujan menjadi berlumpur. Berapa kali jalan ini diaspal, tapi tak berumur lama ruak lagi," kata Mujiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com