Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Riau Hanguskan 848 Hektar Lahan

Kompas.com - 30/07/2014, 10:51 WIB


PEKANBARU, KOMPAS.com — Titik panas di Provinsi Riau terus bermunculan selama perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah. Kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut sedikitnya sudah menghanguskan 848 hektar.

"Satuan Tugas Darat melaporkan 848 hektar telah terbakar. Di lapangan, luas wilayah yang terbakar lebih luas karena banyak daerah terbakar yang jauh dari aksesibilitas sehingga tidak terhitung luasnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam surat elektronik, Rabu (30/7/2014), seperti dikutip Antaranews.com.

Pemprov Riau hingga kini masih menetapkan status Siaga Asap dan upaya pemadaman terus dilakukan pasukan gabungan di dalam Satuan Tugas (Satgas) Riau.

Menurut Sutopo, Satgas udara masih terus mengoperasikan helikopter untuk menjatuhkan bom air (water bombing) dan modifikasi cuaca untuk hujan buatan.

Upaya pemadaman tersebut dikombinasikan dengan pasukan Satgas Darat berisi ratusan personel. Pasukan darat terdiri dari 100 personel TNI AD, 100 personel TNI AU, dan 500 personel Polri.

Sutopo menambahkan, ratusan personel Manggala Agni Kementerian Kehutanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, dan relawan ikut memadamkan api.

"Pembakaran yang dilakukan oleh oknum individu dan kelompok masih lebih intensif sehingga titik panas makin banyak," katanya.

Setelah selesai merayakan Lebaran, aparat dari Brimob Polda Riau, Polres, dan Manggala Agni langsung melakukan pemadaman di beberapa titik. Water cannon Polres Indragiri Hilir digunakan untuk memadamkan api karena terbatasnya air.

"Kabut asap telah menutupi wilayah Kota Dumai sehingga jarak pandang dua kilometer pada pagi hari," kata Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com