Mayat Yeremias, pertama kali ditemukan oleh keponakannya sendiri, Saul Umbu Ledoh pada Rabu (2/7/2014) sekitar pukul 11.30 Wita siang tadi.
Saul Umbu Ledoh saat ditemui Kompas.com di lokasi penemuan mayat, Rabu siang, mengaku tidak mengetahui persis penyebab tewasnya pamannya itu karena sebelum ditemukan, korban tidak pernah mengeluh sakit.
“Di rumah kontrakan ini, kami tinggal bertiga yakni saya, paman saya (Yeremias) dan Herman. Tadi pagi saya dengan Herman ke Pasar Noemuti dan paman saya tinggal sendirian di rumah. Pada saat kami pulang, rumah dalam keadaan tertutup, namun tidak terkunci, sehingga saya langsung tolak pintu dan masuk,” jelas Saul.
Begitu Saul masuk kamar, pamannya, Yeremias, tidur dengan posisi tidak biasa. Saul pun curiga, lalu memeriksa tubuh pamannya itu.
"Saya pun berusaha bangunkan dia, tetapi tidak bergerak dan tidak bernafas. Saya langsung menangis dan memberitahu kepada tetangga sekitar dan polisi,” sambung Saul.
Polisi yang mendapat laporan itu kemudiaan turun ke lokasi dan memasang garis polisi. Kabar kematian Yeremias lantas menyebar ke para pedagang dan warga sekitar. Mereka kemudian berbondong-bondong datang ke lokasi untuk melihat jenazah Yeremias.
Kepala Satuan Reskrim Polres TTU, Iptu Hadi Handoko kepada sejumlah wartawan mengatakan belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Yeremias.
"Kita masih selidiki dan saat ini jenazahnya sudah kita evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu untuk lakukan otopsi jadi nanti tunggu saja hasil otopsinya,” jelas Handoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.