Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Warga Banyuwangi Melestarikan Penyu

Kompas.com - 06/05/2014, 18:04 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com -- Ardis (31), warga Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, menunjukkan gundukan tanah pasir di kawasan yang dipagari bambu di pesisir Pantai Boom Banyuwangi.

Ia mengaku bersama dengan beberapa warga lainnya sengaja membuat tempat penetasan semi-alamiah telur penyu.

"Tidak banyak yang tahu jika Pantai Boom yang terletak di pusat kota ini sering didatangi penyu untuk bertelur. Apalagi, Pantai Boom banyak sekali didatangi oleh orang," jelasnya.

Kepada Kompas.com, Ardis mengatakan sering menemukan telur penyu di sepanjang bibir Pantai Boom. Telur itu kemudian dijualnya ke warga untuk dijadikan jamu. "Kalau agak banyak saya setor di pasar. Satu butir telur dijual Rp 2.000," tuturnya.

Jual beli telur penyu juga pernah dilakukan oleh Abdullah (56), warga pesisir Pantai Boom. Ia mengaku sudah cukup lama menjadi "pemburu" telur binatang yang berkulit keras tersebut.

"Tapi, pekerjaan utama saya ya tetap nelayan. Kalau cari telur penyu hanya kadang-kadang kalau musiman. Saya sampai hafal kapan naiknya penyu di wilayah Pantai Boom ini. Saya punya kalender khusus kapan penyu bertelur, jadi tinggal ditunggu saja. Setahun biasanya penyu bertelur tiga kali paling sedikit 80 butir dan saya pernah menemukan sampai 137 lebih butir telur penyu di wilayah sini," jelasnya.

Abdulah tergerak hatinya membuat tempat penetasan semi-alamiah telur penyu setelah didatangi beberapa relawan.

"Saya sempat takut dijebak lalu ditangkap karena menjual telur penyu. Dari relawan itulah saya mendapatkan banyak informasi tentang penyu dan diputarkan beberapa film saat penyu bertelur dan juga perburuan pada penyu. Lalu saya juga tahu kalau penyu salah satu binatang langka yang harus dilestarikan. Saat itulah saya berpikir jika saya terus memburu telur penyu, lalu bagaimana anak cucu saya besok? Saya takut mereka tidak tahu kalau ada binatang yang namanya penyu," jelasnya.

Hingga akhirnya ia dan Ardis serta beberapa warga pesisir ketika menemukan telur penyu langsung dipindahkan ke penetasan semi-alamiah telur penyu.

"Dan ternyata sekarang semakin banyak penyu yang naik, terutama di akhir April sampai awal April. Terakhir kami menyelamatkan 105 telur penyu, sebelumnya juga sudah ada 130 telur dan 127 telur yang ditemukan dalam waktu yang berbeda," tuturnya.

Nantinya, menurut Abdullah, telur-telur yang sudah menetas akan dilepasliarkan di kawasan Pantai Boom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com