Dituding Selingkuh, Camat Laporkan Warga ke Polisi

Felix kepada Kompas.com di Kefamenanu, Minggu (9/3/2014) menilai, tudingan itu adalah sebuah fitnah keji. “Apapun yang akan terjadi, saya akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan sejumlah warga ke Polres TTU. Tidak semua warga akan saya laporkan, tetapi hanya beberapa saja," katanya.

Dia meminta polisi menyelidiki tudingan itu, karena dia yakin ada oknum yang bermain di belakang semua ini. Menurutnya, ratusan warga yang kemarin datang melapor ke bupati itu tidak tahu apa-apa. "Mereka hanya disuruh oknum tertentu untuk menjatuhkan saya,” tegas Felix.

Felix membantah tudingan warga bahwa pada 9 Februrari lalu ia berusaha menjemput ME untuk dibawa ke puskesmas. Menurutnya, justru ME sendiri yang meminta tolong kepada Felix mengantar perempuan ini berobat ke puskesmas. ME sendiri, kata Felix, dibawa ke puskesmas dengan didampingi warga lainnya, termasuk Ketua BPBD Naikake B.

Menurut Felix, tudingan perselingkuhan itu telah menghancurkan reputasinya sebagai camat dan juga nama baik keluarga besarnya.

"Saya ini bukan malaikat tetapi bukan juga setan, dan saya kira semua manusia pasti punya dosa. Jangan asal menuduh tanpa pembuktian yang jelas. Saya anggap ini fitnah yang keji, dan saya siap untuk membuktikan secara hukum. Sebagai camat juga saya telah dipermalukan,” katanya.

Ia juga akan menjelaskan langsung kepada Bupati TTU dan Sekda terkait kasus ini.

Diberitakan sebelumnya, lebih dari 100 warga Desa Naikake B, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, mengadukan camatnya ke bupati setempat, Selasa (4/3/2014). Warga menuding Camat Mutis, Felix Banase berselingkuh dengan seorang janda anak satu berinisial ME asal Desa Naikake B.