Masitoh mengatakan, awalnya ia dijanjikan bisa lolos tes CPNS oleh Kunkun Umar Farouq, wakil rakyat Ciamis Fraksi Golongan Karya. Syaratnya memberikan sejumlah uang sebagai pelicin.
"Jumlah uang yang telah disetorkan langsung ke orang bersangkutan mencapai Rp 135 juta. Itu bukan untuk saya saja, ada keponakan sama adik saya ditawari sama dengan syarat harus bayar uang pelicin," jelas Masitoh kepada wartawan, Kamis (13/2/2014).
Setelah diketahui tidak lolos dalam pengumuman CPNS kategori II Rabu kemarin. Korban telah berusaha meminta pertanggungjawaban dari wakil rakyat itu. Namun, sampai sekarang pelaku sulit ditemui dan menghilang.
"Sudah kita minta pertanggungjawaban, tapi dianya sulit ditemui," kata dia yang selama ini sebagai guru honorer di SMP Baregbeg, Ciamis.
Menurut ayah Masitoh, Dede, pihak keluarga awalnya ditawari pelaku. Bahkan pelaku datang berulang kali ke rumahnya untuk meminta uang muka pelicin supaya kedua anak dan keponakannya bisa lolos CPNS.
"Jadi dia yang datang ke rumah menawarkan dan meminta uang pelicin. Jumlahnya sampai Rp 135 juta yang telah diberikan," ungkap Dede.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Ciamis Wagino menjelaskan, pihaknya akan segera memanggil anggota dewan yang dilaporkan pihak pelapor. "Secepatnya akan segera dipanggil untuk dimintai keterangan," kata Wagino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.