Junda, Kamis (9/1/2013), beralasan, para perokok setiap harinya menghabiskan minimal sebungkus rokok termurah seharga Rp 8.000 atau Rp 240.000 per bulan.
Dengan pengeluaran itu, sebetulnya para perokok tergolong orang mampu untuk membayar premi asuransi yang hanya senilai Rp 9.000 per bulan. Sementara, premi tersebut ditanggung pemerintah untuk warga yang tergolong miskin.
Junda lalu memerintahkan para kepala desa itu untuk tidak memasukkan warga yang perokok ke dalam daftar penerima layanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin, kecuali untuk anak dan istri mereka.
Junda berharap tidak ada lagi warga yang mendompleng jaminan kesehatan gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.