Antrean telah tampak sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB di tiga loket pendaftaran yang disediakan manajemen rumah sakit. Pantauan Kompas.com, satu orang setidaknya harus mengantre selama dua jam untuk mendapatkan pelayanan pendaftaran BPJS.
Penumpukan antrean terjadi diduga akibat terlalu sedikitnya loket yang disediakan rumah sakit. "Jumlah loket hanya ada tiga, sementara warga yang ingin membuat kartu BPJS sudah mencapai ratusan. Semestinya loket diperbanyak," kata Ridwan, seorang pengantre, Rabu siang.
Kepala BPJS Bengkulu, Syaipul Roib, mengatakan hingga saat ini terdapat sebanyak 187.000 peserta Askes di daerah itu secara berangsur beralih ke BPJS Kesehatan. Selanjutnya, terdapat 80.000 ribu warga yang terdaftar dalam program Jamkesmas juga turut beralih ke BPJS.
Ia melanjutkan peserta BPJS tersebut dapat berasal dari peserta Askes, Jamsostek, Jamkesmas, Jamkesda, Jamkesporv dan masyarakat umum. "Jika telah terdaftar di BPJS kesehatan maka peserta sama sekali tidak akan dikenai biaya berobat jika sakit di rumah sakit manapun di Indonesia," demikian Syaipul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.