Itik-itik tersebut milik tiga peternak di desa itu, yakni Agus, Taukhid, dan Wakhrudin. Yang mengalami kerugian terbesar adalah Wakhrudin karena 2.500 itiknya mati dalam dua hari.
Wakhrudin menuturkan, awalnya itik-itiknya tidak mau makan, lalu matanya memutih, dan dalam waktu 12 jam mati.
"Padahal, itik saya pedaging berumur dua bulan dan siap panen malah mati mendadak," ujar Wakhrudin, Senin (2/12/2013).
Menurut Wakhrudin, akibat kejadian ini para peternak itik merugi hingga ratusan juta rupiah. Pasalnya, itik pedaging dijual dengan harga Rp 30-35 ribu per ekor.
"Bingung mau mengadu ke mana, biar dapat bantuan dari pemerintah, soalnya modal dari pinjam ke bank," keluh Wakhrudin.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Ternak Itik Adem Ayem, Atmo Suwito Rasban, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke pihak Dinas Peternakan Brebes.
"Kami sudah lapor ke Dinas Peternakan, semoga secepatnya petugas akan datang ke kandang untuk memeriksa itik yang mati agar tahu penyebabnya," tutup Suwito.