Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjangkit Flu Burung, 250 Ekor Itik Dibakar

Kompas.com - 15/02/2013, 19:25 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

BOYOLALI, KOMPAS.com -- Sebanyak 250 ekor itik milik Mujiman (69), warga Dukuh, Banyudono, Boyolali, dibakar petugas Dinas Peternakan dan Pertanian Pemkab Boyolali pada Jumat (15/2/2013), karena terjangkit virus flu burung.

Sebelumnya, petugas yang mendapat laporan adanya itik yang mati mendadak di daerah Dukuh, segera melakukan pemeriksaan dan uji lab terhadap sample bangkai itik.

"Dari uji rapid test ternyata itik positif terjangkit flu burung. Karena itu, sesuai ketentuan, maka kami harus memusnahkan itik yang terkena AI (Avian Influenza)," kata Ida Nawaksari, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veterine Dinas Peternakan Boyolali, Jumat.

Sementara itu, pemusnahan ratusan itik tersebut dilakukan dengan cara dibakar. Petugas yang melakukan pemusnahan mengenakan pakaian khusus. Sementara warga diwajibkan menjauh dari lokasi pemusnahan.

Pertama-tama itik disembelih terlebih dahulu, lalu dikumpulkan di sebuah lobang sedalam satu setengah meter, dan akhirnya dibakar. Setelah dibakar petugas pun menimbunnya dengan tanah.

Mujiman pun hanya bisa pasrah meskipun ia harus mengalami kerugian. Menurutnya, harga itik betina usia 2,5 bulan Rp 25.000 per ekor. Sebelumnya Mujiman memiliki 500 ekor, namun karena terserang flu burung, kini yang tersisa 250 ekor. "Saya berharap wabah flu burung tidak menyerang sisa itik milik saya," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com