Foto Ganjar Dilempari Tomat, lalu Dibakar

Pada aksi itu, para buruh membawa poster Ganjar yang dipasang secara terbalik. Selain itu, mereka membawa kaus bergambar pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko yang dulu diberikan pada masa kampanye. Para buruh juga terlihat membawa spanduk besar berisi kontrak sosial antara buruh dan Ganjar saat masa kampanye. Kontrak sosial yang berisi janji menyejahterakan buruh itu ditandatangani oleh Ganjar.

Poster-poster itu kemudian dilempari tomat dan diinjak-injak. Setelah puas, para buruh itu membakar semua atribut yang berkaitan dengan Ganjar Pranowo. Sempat terjadi ketegangan saat petugas polisi hendak menyita tomat yang dibawa para buruh. Ratusan petugas polisi pengendali massa juga terlihat berjaga di halaman kantor Gubernur. Selain itu, disiagakan mobil water canon untuk mengantisipasi kericuhan.

Koordinator aksi, Nanang Setiyono, mengatakan, demo dilakukan oleh para buruh di Semarang serta beberapa perwakilan dari daerah di Jawa Tengah. "Kami menuntut Gubernur melakukan revisi UMK karena UMK di Jawa Tengah itu rendah dan jauh dari provinsi besar lainnya," tandasnya.

Buruh, ungkapnya, ingin bertemu jika membicarakan revisi UMK, bukan sejarah penetapan UMK. Menurut para buruh, Ganjar tidak memiliki konsep apa pun dalam penetapan UMK. "Dengan UMK yang hanya sebesar itu, jelas itu tidak membela kepentingan dan kesejahteraan buruh," ujarnya.

Sejumlah buruh terlihat melakukan orasi dengan isi yang hampir sama. Mereka mencaci maki Ganjar yang dinilai telah mengingkari apa yang sudah dijanjikannya saat masa kampanye. Para buruh kemudian mengganti bendera Korpri yang berjejer di depan kantor Gubernur dengan bendera para serikat buruh.

Pada aksi itu, buruh juga melakukan doa bersama dan tabur bunga sebagai simbol matinya Ganjar Pranowo. Mereka berdoa di depan sebuah nisan bertuliskan Ganjar Pranowo.

Seperti diketahui, UMK tertinggi di Jawa Tengah, yakni di Kota Semarang, ialah Rp 1.423.500. Sementara besaran UMK terendah di Jawa Tengah ialah di Kabupaten Purworejo dengan UMK sebesar Rp 910.000.

Dibanding tahun 2013, UMK 2014 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 16,66 persen. Ketetapan tersebut tertuang dalam keputusan Gubernur Jateng Nomor 560/60 Tahun 2013 tertanggal 18 November 2013.