Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Sisca: Mata Tuhan Itu Melihat...

Kompas.com - 08/11/2013, 12:22 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com- Keluarga almarhum Sisca Yofie, manajer cantik yang tewas dalam aksi penjambretan berujung pembunuhan di Lapangan Abra, Cipedes, Kota Bandung beberapa waktu lalu, mengaku masih ragu jika kasus tersebut dianggap sebagai kriminal murni. Padahal, berkas-berkas dari penyidik kepolisian terkait penjambretan berujung pembunuhan tersebut telah ditetapkan status P21 atau lengkap oleh pihak Kejaksaan Negeri Bandung.

"Mata Tuhan itu melihat. Saya ingin pihak penegak hukum bilang jujur dan bertanggung jawab. Saya mendapatkan informasi banyak, saya merasa ada pihak lain yang terlibat, dan saya tidak percaya jika ini murni penjambretan saja," kata Elfie, kakak Sisca, di Kejaksaan Negeri Bandung, Jumat, (8/11/2013).

Selain itu, Elfie juga mempertanyakan berkas pembunuhan adiknya yang dinyatakan sudah lengkap oleh Kejaksaan Negeri.

"Saya dapat kabar P21 kemarin, saya datang ke sini ingin tahu, saya ingin melihatnya seperti apa, kok bisa langsung P21," ucapnya.

Kendati demikian, Elfie mengaku pasrah dengan keputusan tersebut.

"Kita serahkan ke pihak berwenang. Tapi isinya saja saya tidak tahu," terangnya.

Di tempat yang sama, suami Elfie, Andi mengatakan, pada dasarnya keluarga Sisca telah mengampuni seluruh kejahatan yang dilakukan oleh kedua tersangka. Bahkan, lanjutnya, kalaupun ada pihak ketiga yang terlibat dalam kasus tersebut akan tetap dimaafkan.

"Tapi kita inginkan aparat negara dan aparat hukum yang sudah bekerja menyidik terbuka. Apa benar karena penjambretan meski banyak yang tidak percaya kalau bukan penjambretan. Kalau bukan penjambretan, ngomong bukan," tutur Andi.

Andi pun meminta kepada pihak penegak hukum untuk benar-benar mengungkapkan kejanggalan yang terjadi pada pembunuhan adik iparnya itu.

"Kami (keluarga) berharap dibongkar, sekecil apapun pasti kami terima," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com