Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ngawi Selidiki Kasus Pelecehan Belasan Siswi SMK

Kompas.com - 02/11/2013, 20:49 WIB

NGAWI, KOMPAS.com - Tim penyidik Satuan Reskrim Polres Ngawi dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) menyelidiki kasus dugaan pencabulan oleh seorang guru di sebuah SMK di Kota Ngawi, Jawa Timur.

Penyelidikan itu tidak akan menunggu adanya korban melapor karena tim penyidik sudah mendapatkan banyak informasi banyak mengenai kasus dugaan pencabulan yang para korbannya rata-rata masih di bawah umur itu.

"Kami sudah mendengar informasi itu baik dari masyarakat maupun LSM mengenai kasus pencabulan yang dilakukan guru kepada para siswinya itu. Jumlahnya memang terbilang banyak. Makanya kami akan menerjunkan langsung tim penyidik bersama PPA ke lapangan," terang Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso kepada Surya, Sabtu (02/11/2013).

Kendati demikian, Budi mengungkapkan sampai saat ini belum ada korban yang melapor. Padahal, jumlahnya cukup banyak lantaran lebih dari 10 orang.

"Informasinya korbannya cukup banyak. Tetapi laporan korban belum ada. Tetapi tak masalah polisi tidak akan diam. Kami akan melaksanakan pemeriksaan di rumah para korban dan pelaku. Jika memang perlu ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidik ya akan kami naikkan ke penyidikan dan memroses semua perkara ini sesuai hukum yang berlaku," imbuhnya.

Budi mengungkapkan penyidik diturunkan ke lapangan itu, lantaran korbannya masih berusia anak-anak dibawah umur. Selain itu, para korban merasa tertekan dengan ancaman yang diberikan atau disampaikan oknum guru itu jika korban melapor tidak akan diberi nilai.

"Karena ini menyangkut pidana, maka akan kami tindak lanjuti. Karena ancaman dari guru untuk siswanya itu sudah tidak benar. Nilai siswi bukan hanya disebabkan guru yang diduga melakukan pencabulan itu," tegasnya.

Sementara, sejumlah wartawan yang hendak meminta konfirmasi ke pihak sekolah mendapatkan jalur buntu. Sejumlah guru yang ditanya mengenai kasus pencabulan itu mengaku tidak tahu menahu. "Saya tidak tahu, tanya ke lainnya saja," kata seorang guru, sambil terburu-buru masuk ke kelas.

Sebelumnya diberitakan, sekitar 15 siswi sebuah SMK di Ngawi mengaku mengalami pelecehan seksual dari seorang guru. Awalnya guru itu merayu korban untuk dipacari dengan janji mendapat nilai yang bagus.

Lama-lama korban diajak ke sejumlah tempat wisata untuk difoto. Awalnya mereka difoto dengan tetap mengenakan pakaian, namun lama kelamaan mereka diminta membuka baju. Guru yang sudah berkeluarga itu juga menyentuh sejumlah bagian tubuh korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com