Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa di Buton, Ratusan Rumah Rusak

Kompas.com - 15/10/2013, 02:46 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Malam takbiran hari raya Idul Adha 1434 Hijriah di tiga kecamatan di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, diwarnai gempa berkekuatan 4,0 skala Richter, Senin (14/10/2013). Tercatat 140 rumah warga di Kecamatan Batauga mengalami rusak ringan, dan enam rumah warga rata dengan tanah, akibat gempa teknonik itu.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, ribuan orang terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi di Desa Molagina. Mereka khawatir akan ada gempa susulan dan kemungkinan terjadinya tsunami. Warga yang memilih mengungsi berdomisili di wilayah pesisir Kecamatan Batauga.

Kepala Polres Buton Ajun Komisaris Besar Fahrurozi mengatakan, gempa juga dirasakan oleh dua warga di Kecamatan Sampolawa dan Siompu. Namun, di dua wilayah tersebut tidak ada kerusakan seperti yang melanda Kecamatan Batauga. "Gempa terjadi sekitar pukul 17.22 Wita dengan getaran hingga 14 kali. Namun, guncangan pertama yang paling keras," kata Fahrurozi, Senin malam.

Merujuk data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Fahrurozi mengatakan bahwa pusat gempa berada di 5,7 Lintang Selatan dan 122,88 Bujur Timur, atau 29 kilometer di tenggara Kota Baubau. "Kedalaman pusat gempa, 32 kilometer," imbuh dia merujuk data yang sama.

Fahrurozi mengatakan, kepolisian bersama bupati, kodim, dan para kepala dinas di Kabupaten Buton telah mendatangi lokasi gempa. Langkah pertama yang sudah dilakukan adalah menyiapkan tenda untuk para pengungsi. "Kami juga mengimbau masyarakat melalui pengeras suara untuk keluar rumah dan mencari tempat aman," lanjut Fahrurozi.

Para pemilik truk di wilayah itu pun dihubungi untuk bersiaga bila sewaktu-waktu kendaraan mereka dibutuhkan untuk mengevakuasi warga. Untuk keamanan perumahan dan harta warga yang ditinggal mengungsi, Fahrurozi mengatakan bahwa kepolisian juga sudah mengaktifkan patroli.

Sementara itu, Azis, warga di Kecamatan Batauga, mengatakan bahwa hampir 90 persen bangunan di kampungnya retak. "Kami kaget, gempa sangat keras. Kejadian menjelang shalat maghrib. Sebagian rumah tetangga roboh. Kami sekarang mengungsi ke tempat lebih tinggi," ujar dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com