Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Anak, Tongki Tewas Diseruduk Anoa

Kompas.com - 02/10/2013, 14:28 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA, KOMPAS.com - Tongki (56), warga Desa Sopura, Kolaka, Sulawesi Tenggara meregang nyawa akibat diseruduk Anoa, Rabu (2/10/2013).

Salah seorang kerabat Tongki, Amir menceritakan, peristiwa bermula saat dia mencari kayu di hutan bersama anaknya. Tiba-tiba seekor Anoa datang dan menyerang anak Tongki.

Melihat posisi anaknya terancam, Tongki kemudian berusaha keras menghentikan serangan Anoa. Tongki justru diserang Anoa. Pria ini terkena tusukan tanduk Anoa di bagian perut sedalam 30 cm.

Sementara anak Tongki yang masih berada di sekitar lokasi langsung berlari dan berteriak meminta pertolongan. Saat anak korban berteriak meminta tolong, Anoa melarikan diri kembali masuk hutan.

Sedangkan Tongki, lanjut Amir, dilarikan oleh warga ke rumah sakit. Namun di perjalanan korban meninggal akibat mengalami pendarahan yang cukup banyak. Kerabat keluarga dan warga lainnya pun hanya bisa pasrah menerima kejadian yang berlangsung sangat cepat itu. Mereka pun hanya bisa berharap semoga kejadian ini tak terulang lagi.

Anak korban masih enggan bercerita banyak terkait peristiwa yang dialami ayahnya. “Pokoknya dia meninggal saat mau selamatkan saya dari serangan Anoa itu,” ucapnya lantas meminta namanya tidak disebutkan.

Amir menduga, Anoa tersebut mengamuk akibat terlepas dari jeratan yang dipasang oleh warga di dalam hutan. “Biasanya jika hewan seperti Anoa itu mengamuk karena terlepas dari jeratan yang kadang dipasang oleh warga di dalam hutan. Karena marah, hewan tersebut keluar dari hutan dan menyerang siapa saja yang dia temui. Peristiwa ini sering terjadi di tempat lain,' ungkap Amir, Rabu.

Binatang Anoa yang menjadi maskot Provinsi Sulawesi Tenggara memang dikenal agresif saat berjumpa dengan manusia di hutan. Apalagi, ketika Anoa lepas dari jebakan telah dipasang warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com