Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samuel Selamat Setelah Diinjak Gajah

Kompas.com - 22/05/2013, 15:02 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com — Nyawa berlebih. Itulah julukan baru yang diberikan kepada Samuel Antony Aritonang (42), warga Desa Kotogaro, Kecamatan Minas, Siak, Riau.

Bayangkan, setelah diinjak, dibanting dan diseruduk hewan raksasa yang bernama gajah, nyawa bapak berputra lima itu masih selamat dari maut meskipun harus menderita patah tulang di beberapa tulang rusuk dan bahu.

Nurjenti Sidabutar (43), istri Samuel, yang ditemui di Rumah Sakit Santa Maria, Pekanbaru, Rabu (22/5/2013), mengungkapkan, pada Sabtu (18/5/2013) lalu, suaminya tengah berkerja di perkebunan sawit yang lokasinya tidak begitu jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas.

Di lokasi itu, gajah-gajah memang sering terlihat bebas berkeliaran. Sebagian besar gajah bahkan sudah terbilang jinak dan tidak merasa terganggu dengan kehadiran manusia.

Siang itu, tiga gajah yang terdiri dari seekor induk dan dua anaknya terlihat di pinggir kebun. Para pekerja kebun, termasuk Samuel, mengusir gajah-gajah itu agar menjauh dengan menggunakan api dan bunyi-bunyian keras dari suara meriam karbit yang terbuat dari pipa paralon.

Induk gajah itu terlihat takut dan bergerak menjauh. Hanya saja, dua anak gajah justru tidak merasa terganggu dan tetap berdiam di dekat kebun sawit. Samuel kembali bekerja  di lokasi yang berdekatan dengan anak gajah.

Tanpa disangka-sangka, induk gajah itu datang kembali mendekati anaknya. Gajah berukuran dewasa itu kemungkinan merasa anaknya terancam atas kehadiran Samuel.

Hewan langka itu langsung mengejar dan Samuel lari tunggang langgang. Naas, Samuel terjatuh. Gajah itu langsung menginjak tubuhnya.

"Tubuh suami saya diangkat dengan belalai dan dicampakkan ke atas dan kemudian dibanting ke tanah. Saat di bawah, tubuhnya diseruduk dengan gading gajah itu. Setelah suami saya pingsan, gajah itu baru berhenti. Sebelum pergi, gajah itu masih menyenggol tubuh suami saya dengan kakinya. Tidak lama kemudian, gajah itu pergi dengan anak-anaknya," kata Nurjenti mengulang cerita yang disampaikan suaminya. 

Setelah suasana tenang, kawan-kawan Samuel membawa tubuh lunglai itu ke Puskesmas Minas. Setelah tiga hari dirawat, dia dirujuk ke RS Santa Maria Pekanbaru.

Hari ini, Samuel masih mendapat perawatan intensif. Bagian tubuhnya, terutama bagian perut sampai ke dada, masih dibalut perban. Bahu kanannya patah dan beberapa bagian tubuh lain luka-luka.

"Suami saya tidak menyangka gajah itu menyerang. Selama ini gajah-gajah itu terlihat jinak meski dekat dengan manusia. Mungkin dia merasa suami saya mengganggu anaknya. Kami jadi takut dengan gajah sekarang," kata Nurjenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com