Menurut dia, tingginya angka kecelakaan dari kalangan pelajar disebabkan kesalahan manusia (human error). Biasanya, sambung dia, para pelajar tidak melengkapi dirinya dengan surat- surat, seperti surat izin mengemudi (SIM).
“Banyak juga yang kendaraannya tidak lengkap. Misalnya spion yang terpasang hanya satu buah, kemudian rodanya tidak sesuai dengan standar," ucapnya.
Untuk menekan angka kecelakaan lalu lantas di kalangan pelajar, lanjut Subagiyo, saat ini Satlantas Polres Jember bekerjasama dengan Dinas Pendidikan setempat, menggalakkan program sosialisasi safety riding.
“Kami berharap, dengan upaya tersebut angka laka lantas di kalangan pelajar bisa terus ditekan," sambungnya.
Data yang berhasil dihimpun, dari 658 kasus kecelakaan, 87 orang di antaranya meninggal dunia, 15 orang luka berat, dan 808 orang luka ringan. Sementara kerugian materil akibat kecelakaan lalu lintas hingga Agustus mencapai Rp 389.072.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.