Berdasarkan keterangan yang dihimpun Kompas.com, sebelum peristiwa pembakaran, Astik mendatangi rumah suaminya yang sudah pisah ranjang selama 1 tahun. Astik menyampaikan baik-baik niat kuliah karena menganggap niatnya itu butuh persetujuan suaminya. Namun, niat Astik tidak disetujui oleh suaminya. Kedua pasutri ini sempat beradu argumentasi hingga berujung pertengkaran.
Setelah pertengkaran mereda, Suryanto tiba-tiba keluar rumah sambil mengumpat. Tak lama kemudian, Suryanto kembali lagi ke rumah sambil membawa sebotol bensin. Astik yang tidak tahu maksud Suryanto hanya terdiam.
Tanpa disangka, Suryanto menyiramkan bensin di botol ke Astik dan langsung memantik korek api. Dalam sekejap, sekujur tubuh Astik terbakar. Astik kemudian berlari memeluk Suryanto. Namun, Suryanto meronta dan hanya bagian lengan dan tangannya yang terbakar.
Kejadian itu langsung diketahui oleh tetangga Suryanto sehingga langsung memadamkan api yang membakar kedua pasutri itu. Keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Kalianget menggunakan mobil bak terbuka. Karena lukanya parah, puskesmas merujuk kedua korban pembakaran itu ke Rumah Sakit Moh Anwar Sumenep.
Sementara itu, Kapolsek Kalianget Ajun Komisaris Polisi Suwardi ketika dimintai keterangan mengatakan, masih akan menyelidiki peristiwa penganiayaan yang dilakukan Suryanto kepada istrinya. Beberapa saksi akan dimintai keterangan, termasuk anggota keluarga Suryanto dan Astik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.