Kegiatan ini diawali dengan patung kera berjalan mengelilingi kawasan wisata Kaliurang dan berakhir di obyek wisata Tlogoputri. Para wisatawan baik lokal maupun asing, tampak berjajar di sepanjang jalan yang dilewati rombongan karnaval.
Acara budaya ini digelar untuk menyuarakan bahwa kawasan wisata di lereng Merapi masih tetap aman dan indah untuk dinikmati wisatawan. "Ini acara yang kedua setelah yang pertama pada tahun 2009 lalu. Selain sebagai ucapan syukur atas melimpahnya hasil bumi, acara ini juga sebagai magnet wisatawan pascaerupsi 2010 lalu," terang Bagas Prastowo, koordinator Kaliurang Art Carnival, Sabtu (7/9/2013).
Pada kegiatan itu, warga mengusung patung udang berukuran 2,5 meter X 50 cm. Patung ini melambangkan nama "Kali Urang" (sungai udang). Juga diarak lima gunungan wayang serta satu gunungan hasil pertanian dan perkebunan yang melambangkan ucapan syukur warga kaliurang atas hasil bumi yang melimpah pasca erupsi Merapi 2010 lalu.
Para peserta karnaval mengenakan berbagai kostum yang mencerminkan budaya dan mata pencaharian warga sekitar. Ada yang berbusana ala pencari rumput, yakni kaus putih dan celana pendek hitam serta sarung yang diikatkan di pinggang. Aksesori pelengkapnya adalah sabit dan keranjang penuh rumput.
Kepala Desa Hargobinangun Pakem Sleman Bejowiryanto mengatakan karnaval itu bertujuan menunjukkan keistimewaan yang bisa dinikmati di kawasan Kaliurang agar kaum wisatawan kembali berkunjung.
"Selain itu lewat carnival ini kita mengajak warga dan wisata untuk turut menjaga alam dan melestarikanya. Hidup selaras dengan alam khususnya Gunung Merapi," jelas Bejowiryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.