Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Kawin, Pria Ini Ancam Loncat dari Papan Reklame

Kompas.com - 06/09/2013, 16:28 WIB
Kontributor Gorontalo, Muzzammil D. Massa

Penulis


GORONTALO, KOMPAS.com — Reki Kasim (23), warga Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, nekat memanjat papan reklame setinggi 15 meter, Jumat (6/9/13) siang tadi. Dia melakukan aksi tersebut diduga stres karena minta dikawinkan.

Reki berulang kali mengancam loncat dari puncak papan reklame yang melintang di salah satu ruas Jalan HB Jassin tersebut. Aksi Reki ini kontan mengundang perhatian ribuan warga yang sedang melintas. Akibatnya, arus lalu lintas di jalan tersebut macet total.

Reki, yang memakai kaus hitam dan celana pendek kumal, duduk-duduk di puncak papan reklame. Sementara warga yang menonton aksinya berulang kali memintanya turun. Sekitar lima orang petugas polisi kemudian ikut memanjat papan reklame tersebut untuk membujuk Reki agar mengurungkan niatnya bunuh diri.

Setelah dua jam berada di atas papan reklame, Reki akhirnya bisa dibawa turun oleh para petugas polisi. Salah seorang petugas, Bripka Akmal Fauzi, mengatakan, saat tengah berada di atas papan reklame, Reki tak mau turun sebelum polisi berjanji akan menikahkan dia. Petugas juga sempat membujuk Reki dengan uang Rp 40.000 dan sebungkus rokok.

"Setelah kami beri rokok, kami biarkan dia istirahat sejenak agar dia berpikir tenang dulu. Baru kemudian dia akhirnya bersedia turun," terang Bripka Akmal.

Petugas kemudian membawa Reki ke Mapolres Gorontalo Kota untuk diperiksa. Di hadapan penyidik, Reki mengaku nekat memanjat papan reklame karena diajak oleh sesosok makhluk halus yang disebutnya sebagai "genjer-genjer".

"Genjer-genjer itu rambutnya panjang, pakai baju merah. Alisnya juga panjang. Dia berdiri di atas sambil memanggil Eki.. Eki..," beber Reki.

Yuyun, salah seorang keluarga korban yang datang menjemput Reki di kantor polisi, mengatakan, selama ini, Reki memang mengalami kelainan jiwa. Reki yang sejak kecil telah kehilangan ayah tersebut bahkan sempat dipasung dan dipukuli karena kerap mengamuk. "Dia pernah mengamuk sambil bawa-bawa parang," ungkap Yuyun.

Rencananya, polisi akan membawa Reki ke Rumah Sakit Jiwa Sario Manado untuk menjalani tes dan perawatan kejiwaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com