Kasat Lantas Polres Kota Cirebon AKP Parlan menjelaskan, keberadaan penembak jitu itu bukan untuk menggambarkan adanya ancaman gangguan keamanan di Cirebon, melainkan sebagai prosedur ketetapan pengamanan saja.
"Sebanyak 10 personel sniper itu bantuan dari Mabes Polri kepada kita. Mereka akan kita tempatkan di beberapa pos yang kita sebar di sini," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (26/7/2013).
Parlan mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, Kota Cirebon didominasi oleh pemudik kendaraan roda dua. Sebab, kendaraan roda empat dari jalur pantura Jawa Barat yang hendak ke Jawa Tengah kebanyakan lebih memilih tol Kanci.
Atas kondisi tersebut, lanjut Parlan, kondisi lalu lintas di jalur mudik kota Cirebon ke Jawa Tengah bagi pemudik motor cukup lowong. Hanya ada satu yang diprediksi menjadi titik kemacetan, yakni Pasar Plered. Namun, sesuai dengan arahan Kapolri, penempatan "pagar betis" polisi setiap 200 meter membuat optimistis lalu lintas jadi lancar.
"Jalan di Kota Cirebon yang dilintasi pemudik itu ada 17 kilometer. Di sepanjang itu ada 11 pos utama, 3 pos pelayanan masyarakat, dan 27 pos pengaturan di simpang-simpang jalan," ujarnya.
Parlan mengatakan, semua perangkat pengamanan arus mudik akan mulai beroperasi pada H-7 Lebaran. Ia berharap, pada arus mudik kali ini tidak ada kendala yang berarti bagi para pemudik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.