Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Mentawai Tak Timbulkan Tsunami

Kompas.com - 06/07/2013, 13:50 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, tidak menimbulkan tsunami.
    
"Gempa yang terjadi di Kota Painan, Sabtu (6/7/2013) sekitar pukul 09.30 WIB, tidak menimbulkan gelombang tsunami," kata Fitri Anggraini, Staf Observasi BMKG Padang Panjang, ketika dikonfirmasikan dari Padang, Sabtu.
    
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan 6,1 SR terjadi di 3,41 Lintang Selatan dan 100,26 Bujur Timur.
    
Pusat gempa tersebut berada di 149 km tenggara Mentawai, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 36 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
    
Menurut dia, berdasarkan laporan sementara, gempa berkekutan 6,1 SR yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai ini tidak ada bangunan yang rusak atau roboh, juga tidak ada korban jiwa.
    
"Walaupun getaran gempa yang dirasakan sangat kuat, tetapi tidak ada bangunan yang rusak atau roboh serta korban jiwa," ujar dia.
    
BMKG Padang Panjang, tambah Fitri Anggraini, terus melakukan pemantuan terkait dengan gempa berkekuatan 6,1 SR yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai.
    
"Ada kemungkinan terjadi gempa susulan. Namun, berdasarkan pantuan BMKG dari satelit, tidak terjadi gempa susulan akibat gempa tersebut," jelas dia.
    
Fitri Anggraini berharap agar masyarakat tetap waspada sebab potensi gempa besar itu masih ada. Kawasan megathrust tersebut saat ini masih diteliti oleh para ahli.
    
Manajer Pusat Pengendalaian  Operasional BPBD Sumbar Ade Edwar menyatakan, sudah sepatutnya mulai membangun rumah ramah gempa tersebut di kawasan darat, terutama daerah-daerah yang masuk dalam kawasan jalur patahan Sumatera, karena gempa dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa ada satu orang pun yang dapat memprediksinya.
    
"Sudah seharusnya juga menjadi perhatian dari pihak pemerintah kabupaten dan kota untuk membangun rumah ramah gempa guna meminimalisasi korban," kata dia.
    
Menurut dia, Sumbar yang juga dilewati patahan Sumatera atau Semangko, yang patut diwaspadai dengan beberapa daerah dilewati empat segmen patahan tersebut.
    
Dua dari empat segmen tersebut sudah lama tidak terjadi gempa, dan dua lainya telah terjadi gempa pada 2007 dan juga awal 2013.
    
"Dua segmen yang berpotensi untuk terjadi gempa tersebut adalah segmen sumpur yang membentang Kabupaten Pasaman, di mana kekuatannya bisa saja mencapai 6,9 SR, sebab telah hampir 150 tahun tidak terjadi gempa. Demikian juga dengan segmen suliti yang terakhir kali terjadi gempa tahun 1943," ujar dia.
    
Karena itu, bahaya gempa darat tersebut juga patut diwaspadai masyarakat di sekitar segmen patahan tersebut, tambah Ade Edwar. Perlu ada program-program rumah aman gempa guna meminimalisasi korban jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com