DEMAK, KOMPAS.com - Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) menggagas Barikade Anti-gangster.
Hal itu ditengarai maraknya kelompok remaja yang keliling mengendarai sepeda motor dan membawa senjata tajam (sajam) pada malam hari di wilayah tersebut.
Barikade ini turut menggandeng sejumlah organisasi masyarakat, seperti Banser, Pemuda Pancasila dan Linmas untuk turut komitmen bersama menanggulangi aksi tawuran remaja.
Baca juga: 10 Remaja Ditangkap Usai Terlibat Tawuran, Ketahuan karena Konvoi Bawa Sajam
Kepala Desa Jamus, Moh Rifai mengatakan, letak desanya yang berbatasan dengan Kota Semarang menjadi transisi sosial para remaja.
Menurutnya, banyaknya kelompok remaja yang melintas Desa Jamus sembari membawa (Sajam) menjadi keresahan warga desa.
"Desa kami menjadi transisi sosial, gangster mulai marak yang berimbas anak generasi desa yang menjadi keresahan bagi orang tua," kata Rifai di Desa Jamus, Senin (24/6/2024).
"Ini sebagai bentuk benteng desa, untuk menghalau baik itu hal-hal yang kurang pas bagi anak-anak maupun yang bikin resah Desa Jamus," sambung dia.
Rifai menjelaskan, penanggulangan kenakalan remaja ini tidak bisa hanya bergantung pada pihak aparat penegak hukum.
Kata dia, tugas RT menjadi kunci untuk memberi motivasi di lingkungan kecil keluarga agar memantau kondisi hubungan sosial anak-anak.
"Bukan berarti kita intervensi kepada anak, bangunan komunikasi ini menjadi kunci dan ruang-ruang kreatifitas remaja," ucapnya.
Dia mencontohkan, belum lama ini terdapat puluhan sepeda motor yang lalu lalang di Desa Jamus sembari membawa sajam. Para remaja yang menamai dirinya gangster itu merencanakan tawuran, dengan Desa Jamus sebagai titik kumpul ataupun tempat pelarian.
"Bulan kemarin kita juga menggerebek remaja-remaja itu, bulan kemarin ada tawuran," ujarnya lagi.
Rifai menambahkan, pembentukan barikade anti-gangster di Desa Jamus sendiri hasil iuran para perangkat desa setempat.
"Alhamdulillah kita iuran, perangkat-perangkat tidak dana desa sepeser pun," tandasnya.
Sementara, Kapolsek Mranggen, AKP Margono membenarkan, bahwa di wilayah Kecamatan Mranggen terdapat kelompok-kelompok remaja yang membawa sajam.
Baca juga: Bawa Sajam, Aksi Tawuran Pemuda di Jalan Veteran Solo Terekam CCTV
Kendati demikian, ia mengklaim bahwa para remaja tersebut dari luar wilayah Kecamatan Mranggen.
"Perlu waspada, kita perlu meningkatkan untuk anak-anak yang saat ini setiap malam ada mulai nampak ada kelompok-kelompok yang keluar dengan senjata tajam," katanya.
Margono turut mengapresiasi adanya gagasan desa anti gangster, ke depan nanti akan membantu aparat penegak hukum dalam melakukan penanganan.
"Ini kita saling komunikasi, Bhabinkamtibmas, Babinsa selalu melekat, selalu melapor ke tingkat Polsek," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.