KOMPAS.com - Seorang nelayan berinisial PH (59), warga Desa Labuhan Burung Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas mengapung. Diduga penyebab kematian nelayan tersebut karena penyakitnya kambuh.
Kapolres Sumbawa saat dikonfirmasi melalui Kapolsek Buer IPDA Totok Arisuwondo membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, nelayan ditemukan meninggal Selasa (11/6/2024) kemarin,” kata Totok, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Perahu Pecah di Trenggalek, Satu Nelayan Tewas, Satu Orang Hilang
Setelah menerima informasi ada nelayan yang meninggal saat sedang melaut, Kepolisian Sektor Buer bergerak cepat menuju lokasi kejadian.
Totok juga berkoordinasi dengan personel Sat Polairud guna bergerak cepat membantu melakukan evakuasi terhadap warga tersebut.
Totok menjelaskan bahwa peristiwa meninggalnya warga saat melaut tersebut pertama diketahui oleh keluarga korban yang khawatir karena korban tak kunjung pulang.
Pada Senin tanggal 10 Juni 2024 sekitar pukul 11.00 Wita, korban pamit kepada istrinya untuk menjaring ikan seorang diri ke Pulau Sarange menggunakan perahu miliknya.
Pada pukul 20.00 Wita, sang istri menghubungi korban beberapa kali namun tidak ada jawaban.
Baca juga: Nelayan Tewas Terseret Ombak saat Hendak Kuras Perahu di Ngada NTT
Keesokan hari, istrinya meminta tolong kepada warga yang lain untuk mencari korban.
Saat dilakukan pencarian ke lokasi tempat korban mencari ikan pada Selasa, warga kemudian menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terapung tersangkut di antara pohon mangrove.
“Jarak antara perahu dan posisi jenazah korban ditemukan sekitar 300 meter, warga kemudian menghubungi keluarga dan meminta bantuan untuk mengevakuasi korban,” jelas Totok.
Disebutkan, ini pertama kalinya korban pergi mencari ikan lagi ke laut setelah sakit selama kurang lebih 2 bulan lamanya.
Baca juga: Pasang Jaring, Nelayan Tewas Diduga Terseret Ombak di Jepara
“Diduga korban meninggal dunia akibat kelelahan dan penyakit yang diderita kambuh,” sebutnya.
Setelah dilakukan evakuasi, jenazah korban dipulangkan ke rumah duka dan telah dikebumikan.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban tidak menghendaki dilakukan pemeriksaan medis autopsi dan telah menerima kejadian tersebut dengan ikhlas sebagai musibah dan takdir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.