PALEMBANG, KOMPAS.com- Aliran listrik di Palembang, Sumatera Selatan sampai saat ini dalam kondisi belum stabil sehingga menyebabkan spaning atau melebihi tegangan kapasitas dan membuat barang elektronik tidak bisa digunakan.
Gangguan listrik di Palembang ini terjadi akibat gardu induk Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 275KV Linggau-Lahat mengalami masalah pada Selasa (5/6/2024) kemarin.
Eko Prasetyo (35) salah satu warga kawasan Macan Lindungan, Palembang mengatakan, listrik mengalami pemadaman sejak pukul 10.00 WIB. Kemudian, pada pukul 17.50 WIB, listrik kembali menyala.
Baca juga: Listrik Padam, Internet di Palembang Down
Namun, saat pukul 19.00 WIB arus listrik yang ada di rumahnya dalam kondisi tidak stabil sehingga menyebabkan meteran listrik mati mendadak.
"Setelah saya cek ternyata tegangan listriknya mencapai 250 Volt, bahaya sekali karena barang-barang bisa rusak," kata Eko, Rabu (5/6/2024).
Karena khawatir barang elektronik rusak, Eko pun mematikan semua alat kebutuhan rumah tangga seperti rice cooker, Kulkas dan pendingin ruangan. Namun, hal itu ternyata tidak membuat penyaluran listrik kembali normal.
"Setengah jam kemudian sempat mencoba menghidupkan kulkas, tapi tiba-tiba spaning lagi, meteran di depan langsung mati. Kemudian hidup lagi, begitu terus sampai subuh tadi," ungkap Eko.
Hal yang sama dirasakan, Yazid (26) warga Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang. Saat malam hari kondisi listrik di rumahnya dalam keadaan tidak stabil sehingga berulang kali mengalami pemadaman.
"Takutnya barang-barang rusak, dari semalam sampai pagi tadi belum dihidupkan. Hanya lampu saja untuk penerangan," kata Yazid.
Baca juga: Lebih dari 5 Jam Listrik Padam di Sumsel, Jambi, dan Lampung
Cuaca panas ditambah listrik mati, menyebabkan anak Yazid yang berumur satu tahun lebih kesulitan untuk tidur.
Ia pun lalu berinisiatif mengajak anak dan istrinya untuk mengeluarkan mobil dan berkeliling jalan agar bayinya itu dapat tidur.
"Semalam keliling-keliling menggunakan mobil agar anak saya tidur, mungkin ada sekitar tiga jam kami keliling. Setelah anak tertidur pulas di dalam mobil baru kami pulang, itupun ternyata tegangan listrik belum juga stabil jadi terpaksa menggunakan kipas kecil," ujarnya.