Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Listrik di Palembang Belum Stabil, Warga Mengeluh Elektronik Tak Bisa Digunakan

Kompas.com - 05/06/2024, 11:44 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Aliran listrik di Palembang, Sumatera Selatan sampai saat ini dalam kondisi belum stabil sehingga menyebabkan spaning atau melebihi tegangan kapasitas dan membuat barang elektronik tidak bisa digunakan.

Gangguan listrik di Palembang ini terjadi akibat gardu induk Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 275KV Linggau-Lahat mengalami masalah pada Selasa (5/6/2024) kemarin.

Eko Prasetyo (35) salah satu warga kawasan Macan Lindungan, Palembang mengatakan, listrik mengalami pemadaman sejak pukul 10.00 WIB. Kemudian, pada pukul 17.50 WIB, listrik kembali menyala.

Baca juga: Listrik Padam, Internet di Palembang Down

Namun, saat pukul 19.00 WIB arus listrik yang ada di rumahnya dalam kondisi tidak stabil sehingga menyebabkan meteran listrik mati mendadak.

"Setelah saya cek ternyata tegangan listriknya mencapai 250 Volt, bahaya sekali karena barang-barang bisa rusak," kata Eko, Rabu (5/6/2024).

Karena khawatir barang elektronik rusak, Eko pun mematikan semua alat kebutuhan rumah tangga seperti rice cooker, Kulkas dan pendingin ruangan. Namun, hal itu ternyata tidak membuat penyaluran listrik kembali normal.

"Setengah jam kemudian sempat mencoba menghidupkan kulkas, tapi tiba-tiba spaning lagi, meteran di depan langsung mati. Kemudian hidup lagi, begitu terus sampai subuh tadi," ungkap Eko.

Hal yang sama dirasakan, Yazid (26) warga Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang. Saat malam hari kondisi listrik di rumahnya dalam keadaan tidak stabil sehingga berulang kali mengalami pemadaman.

"Takutnya barang-barang rusak, dari semalam sampai pagi tadi belum dihidupkan. Hanya lampu saja untuk penerangan," kata Yazid.

Baca juga: Lebih dari 5 Jam Listrik Padam di Sumsel, Jambi, dan Lampung

Cuaca panas ditambah listrik mati, menyebabkan anak Yazid yang berumur satu tahun lebih kesulitan untuk tidur.

Ia pun lalu berinisiatif mengajak anak dan istrinya untuk mengeluarkan mobil dan berkeliling jalan agar bayinya itu dapat tidur.

"Semalam keliling-keliling menggunakan mobil agar anak saya tidur, mungkin ada sekitar tiga jam kami keliling. Setelah anak tertidur pulas di dalam mobil baru kami pulang, itupun ternyata tegangan listrik belum juga stabil jadi terpaksa menggunakan kipas kecil," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com