CILACAP, KOMPAS.com - Memasuki musim kemarau, empat desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan. Kekeringan mulai terjadi sejak pertengahan Mei lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Bayu Prahara mengatakan, sampai saat ini telah mengirimkan 10 tangki air bersih atau setara dengan 50.000 liter untuk wilayah yang kekeringan.
"Sampai tanggal 2 Juni kami sudah mendistribusikan 10 tangki air bersih untuk 617 kepala keluarga (KK) atau 2.261jiwa di empat desa," kata Bayu, saat dihubungi, Selasa (4/6/2024).
Keempat desa tersebut tersebar di tiga kecamatan.
Baca juga: Dua Rumah Di Cilacap Terbakar, Awalnya Rebus Air Ditinggal Ngopi
Untuk Kecamatan Patimuan terdapat dua desa yang mengalami krisis air bersih, yaitu Desa Rawaapu dan Cimrutu.
Kemudian, Desa Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu dan Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, lanjut Bayu, total terdapat sekitar 80 desa yang rawan kekeringan.
Desa tersebut tersebar di 20 kecamatan, antara lain Kawunganten, Bantarsari dan Patimuan.
Bayu mengatakan, tahun ini Pemkab Cilacap telah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 200 juta untuk bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan.
"Jika anggaran tersebut tidak mencukupi, kami akan mengajak perusahaan-perusahaan untuk ikut serta menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan," ujar Bayu.
Baca juga: Anak yang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap Ditemukan Tewas
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan imbauan kepada warga Cilacap untuk mewaspadai dampak kekeringan meteorologis.
Kekeringan meteorologis merupakan kondisi kekeringan akibat curah hujan yang kurang.
"Berdasarkan peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Jawa Tengah periode dasarian I Juni 2024 yang dikeluarkan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II, Cilacap menjadi salah satu kabupaten dengan status waspada kekeringan meteorologis," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.