Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diisukan Pakai Bumbu Ganja, Pemilik Mi Racing Bardi Buka Suara

Kompas.com - 02/06/2024, 07:10 WIB
Raja Umar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com-Salah satu restoran di Aceh yang mendapat sorotan setelah Badan Narkotika Nasional berencana memeriksa kandungan makanan adalah Warung Mie dan Nasi Goreng Bardi. 

Pasalnya, restoran yang berada di Lamlagang, Banda Aceh, ini punya menu mi racing. Makanan tersebut diisukan menggunakan bahan ganja

Namun, kabar itu dibantah sang pemilik restoran, Subardi. Dia mengatakan, bakal merugi jika menjual makanan mengandung ganja hanya dengan harga Rp 13.000 per porsinya. 

"Kalau menggunakan ganja, berapa yang harus kita jual sebungkus mi? Untuk mendapatkan ganja sulit dan mahal, tidak mungkin bisa kita jual mie seharga Rp 13.000 kalau pakai ganja," kata Subardi saat ditemui Kompas.com, Sabtu (2/6/2024).

Baca juga: Bukan karena Ganja, Takaran Rempah yang Tepat Jadi Kunci Masakan Aceh yang Nikmat

Jika benar rumor restorannya menggunakan ganja sebagai penyedap, Subardi yakin usahanya tidak akan bertahan lama. 

Polisi disebut bisa saja datang diam-diam untuk memeriksa kebenaran dari rumor itu. 

Selain itu, menu mi racing racikan Subardi juga sering dipesan para tokoh dan pejabat dari luar kota yang datang ke restorannya. 

Tokoh dan pejabat tentu tidak akan dibawa jika benar mi itu mengandung ganja. 

"Kalau mi saya mengandung ganja, tidak mungkin hingga pejabat berani dibawa makan mi Bardi. Bahkan kemarin Pak Anies dan Cawapres-nya makan mi di tempat saya," sebut Subardi.

Mi racing buatan Subardi yang disebut-sebut mengandung ganja. Tudingan itu dibantah sang pemilik restoran.KOMPAS.COM/TEUKU UMAR Mi racing buatan Subardi yang disebut-sebut mengandung ganja. Tudingan itu dibantah sang pemilik restoran.
 

Soal mi racingnya yang tersohor, Subardi mengaku punya racikan bumbu spesial.

Ada perpaduan rempah yang diimpor langsung dari India, Thailand, dan Timur Tengah. Racikan rempah itu kemudian dicampur dengan rempah khas Aceh.

"Saya beri label mi racing awalnya agar orang penasaran. Kemudian setelah mencoba pasti akan ketagihan karena memang cita rasa sangat berbeda dengan mi Aceh yang dijual di tempat lain. Pasti setelah makan akan terasa nyaman dan ngantuk," jelas Subardi.

Baca juga: Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Munculnya anggapan di tengah masyarakat bahwa mi racikannya menggunakan ganja, Subardi merasa tidak bisa berbuat apa-apa.

Hanya saja, dia memastikan anggapan itu tidak benar.

"Saya perlu klarifikasi karena branding mi racing Bardi di luar Aceh mendapat stigma ganja," ujarnya.

Subardi pun mendukung rencana Kepala BNN Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah yang ingin menguji sejumlah makanan. 

Menurutnya, stigma makanan dari Tanah Rencong mengandung ganja perlu dihilangkan. 

Dia pun bersedia jika suatu saat BNN datang ke restorannya untuk memeriksa bumbu masakannya. 

"Bumbu mi di warung saya boleh diteliti oleh BNN, apakah mengandung ganja atau tidak? Saya persilakan BNN untuk melakukan uji klinis," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com