KOMPAS.com - Gunung Sindoro atau Gunung Sundoro adalah salah satu gunung berapi aktif yang ada di wilayah Jawa Tengah.
Posisi Gunung Sindoro masuk ke dalam wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo.
Baca juga: Mengenal Gunung Semeru, Gunung Tertinggi di Pulau Jawa yang Konon Merupakan “Paku Bumi” Tanah Jawa
Keunikan Gunung Sindoro adalah sebutannya sebagai gunung kembar karena memiliki bentuk dan ketinggian yang sama dengan Gunung Sumbing yang ada di dekatnya.
Ketinggian Gunung Sindoro adalah sekitar 3.155 m dpl dengan tipe stratovolcano. Di puncaknya terdapat kawah aktif yang masih kerap menunjukkan aktivitasnya.
Baca juga: Mengenal Gunung Lewotobi, Gunung Api Kembar di Flores Timur yang Tengah Terbangun
Sementara jika dilihat dari tipe letusan, letusan yang terjadi di kawah Gunung Sindoro biasanya bertipe freatik dan kejadiannya selalu tiba-tiba.
Oleh karena itu, terdapat pos pengamatan yaitu Pos Pengamatan Gunung Api Sindoro dan Sumbing di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung.
Baca juga: Mengenal Gunung Piramid, Pemilik Jalur Punggung Naga yang Berbahaya
Sebagai gunung api aktif, Gunung Sindoro per 28 Mei 2024 masih berstatus Level I atau Normal.
Pada tahun 2021 seperti diberitakan Kompas.com, sempat terpantau adanya peningkatan aktivitas namun hal tersebut masih dinyatakan dalam kondisi normal.
Dilansir dari Tribunnews.com, sebelumnya Gunung Sindoro juga sempat ditingkatkan statusnya menjadi Waspada (Level II) pada 2011 dan baru kembali normal pada 2012.
Aktivitas Gunung Sindoro yang tercatat dalam sejarah berupa letusan abu dimulai pada tahun 1818,
Selanjutnya aktivitasnya kembali tenang selama lebih kurang 60 tahun, sebelum kemudian terjadi letusan abu pada tahun 1882 yang diikuti leleran lava di lereng barat laut.
Letusan abu kembali terjadi di tahun 1903 yang mencapai Kejajar dan Garung, kemudian di tahun 1906 dengan abu sampai Kledung.
Setelah aktivitas tersebut, terdapat jeda selama 63 tahun sebelum kemudian aktivitas Gunung Sindoro kembali terjadi pada tahun 1970 yang ditandai oleh munculnya kepulan asap putih tipis – tebal.
Bencana erupsi Gunung Sindoro disebut pernah menghilangkan sebuah kota yang terdapat di lerengnya.
Hal ini didasarkan dengan temuan situs Liyangan yang ditemukan secara tak sengaja oleh penambang pasir di Dusun Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.